JAKARTA, KOMPAS.com - Pos Pemantauan Covid-19, penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 atau dikenal juga dengan sebutan virus corona Wuhan, di RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara ramai dikunjungi warga sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama virus itu di Indonesia.
"Meningkatnya kunjungan ketika mulai Bapak Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ada pasien yang sudah positif corona virus. Diikuti dengan kunjungan Pak Menkes," kata Tiursani Idawati Sinurat, Kepala Instalasi dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit di RSPI Sulianti Saroso, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: Mengenal RSPI Sulianti Saroso Tempat Isolasi Pasien Virus Corona, Stasiun Karantina Sejak 1917
Tiur menyebutkan, mereka sudah membuka posko tersebut sejak minggu ke tiga Januari 2020.
Sejak dibuka itu, kunjungan ke pos patau tersebut relatif rendah. Bahkan dalam sehari sempat tidak ada kunjungan ke pos itu.
Namun, sejak pengumuman adanya kasus virus corona di Indonesia, ratusan orang sudah berkunjung ke pos itu.
Tak hanya warga Indonesia, sejumlah warga negara asing (WNA) juga berkunjung ke pos pemantauan tersebut.
"WNA dan WNI persentase (kunjungannya) sama," ucap Tiur.
Baca juga: RSUD Depok Rujuk Satu Pasien ke RSPI Sulianti Saroso, Status Suspect Corona
Sebelumnya diberitakan, dua warga di Depok, Jawa Barat, positif terjangkit virus corona Wuhan.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengemukakan, satu dari dua orang itu sempat bertemu dengan warga Jepang di sebuah tempat di Jakarta. Warga Jepang kemudian diketahui positif virus corona setelah meninggalkan Indonesia.
"Awalnya ada WN Jepang yang tinggal di Malaysia melakukan perjalanan ke Indonesia. Lalu, dia kembali ke Malaysia setelah beberapa hari sakit," ujar Terawan,
WN Jepang tersebut kemudian diperiksa oleh tenaga medis di Malaysia. Setelah diperiksa beberapa hari, WN Jepang tersebut dipastikan positif terjangkit virus corona.
Terawan melanjutkan, tenaga medis di Malaysia memastikan bahwa warga Jepang itu terjangkit virus corona tepatnya pada pekan lalu.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan lantas melakukan pelacakan di wilayah mana saja di Indonesia WN Jepang tersebut beraktivitas.
"Kami lakukan tracking melakukan close contact dengan pasien ini. Kami tindak lanjuti, sistem di sini berjalan," ungkap Terawan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.