Menurut Benyamin, berdasarkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan sejauh ini belum ada warga Tangsel yang teridentikasi tertular virus corona.
Baca juga: Waspada Virus Corona, Dinkes Tangsel Siagakan Tim Dokter 24 Jam di RSU
"Tadi saya koordinasi dengan Kadinkes kalau di Tangerang Selatan belum ada laporan yang teridentifikasi corona," ucapnya.
Pemkot Tangsel, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Kesehatan bakal mendata tenaga kerja asing (TKA) guna mencegah penyebaran virus corona yang telah mewabah di Indonesia.
Pendataan itu bakal dilakukan di apartemen dan kantor yang mempekerjakan tanaga asing di wilayah Tangerang Selatan.
"Ya segala rupa kami akan lalukan kalau memang langkah (pendataan TKA) itu diperlukan," ucap Benyamin.
Baca juga: Waspada Virus Corona, DPRD Tangsel Minta Airin Turun Tangan Cegah Penyebarannya
Selain melakukan pendataan, Pemkot Tangsel akan melibatkan organiasai perangkat daerah (OPD) terkait, salah satunya Dinas Kesehatan.
Nantinya, Pemkot Tangsel juga akan mencatat riwayat perjalan para TKA dalam satu bulan terakhir guna mengetahui potensi penularan virus corona.
"Selain TKA kita periksa kesehatannya aja, riwayat perjalanannya selama sebulan terkahir misalnya. Banyak OPD yang bakal kami undang itu," katanya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan berencana memfasilitasi warganya jika ada yang terindikasi virus corona dengan melakukan penjemputan.
Penjemputan tersebut dilakukan setelah orang tersebut telah mengarah dalam gejala infeksi Covid-19 tersebut.
"Iya tidak menutup kemungkinan fasilitas itu juga akan kami lakukan. Atau nanti dari rumah ke rumah sakit atau apa nantilah," ujar Kepala Dinkes Tangsel Deden Deni saat ditemui di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: Dinkes Tangsel Akan Fasilitasi Jemputan jika Ada Warga Terindikasi Corona
Namun, Deden belum dapat memastikan untuk wacana tersebut akan direalisasikan karena kendaraannya yang harus menggunakan ambulans khusus.
"Iya untuk itu kan harus menggunakan ambulans khusus. Enggak bisa digabungkan atau dengan ambulans yang saat ini ada," ucapnya.
Namun, Deden mengimbau kepada masyarakat, khususnya wilayah Tangerang Selatan untuk tidak gelisah dalam menghadapi kabar virus corona yang telah mewabah di Indonesia.
"Kadang gini juga, ketika info ini menyebar, karena memang juga (masyarakat) tidak paham, misal ada yang pulang dari luar negeri, ketika dia sakit, mereka berasumsi kalau itu sakitnya corona. Jadi nih ada semacam paranoid," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.