Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Amblesnya Jalan Kesatrian X Kebon Manggis

Kompas.com - 04/03/2020, 09:55 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Kesatrian X, RT 012, RW 03, Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur ambles, Selasa (3/3/2020).

Ketua RT 012, Heri mengatakan, amblesnya jalan tersebut bermula pada retakan-retakan pada jalan. Hal itu muncul pasca luapan Kali Ciliwung Selasa pekan lalu surut.

"Pas yang banjir minggu lalu itu, kan kali penuh air, kita mah tidak banjir, cuma kali penuh. Pas surut, muncul tuh retakan rambut di jalan. Besok-besokannya semakin banyak yang retak," kata Heri di lokasi, Selasa.

Baca juga: Jalan Kesatrian Kebon Manggis Ambles Akibat Luapan Kali Ciliwung

Retakan pada jalan semakin banyak hingga akhirnya Selasa pukul 11.30 WIB kemarin, jalan tersebut amblas dengan panjang sekitar 40 meter dan kedalaman amblas hampir satu meter.

Tidak ada korban serta tidak ada rumah yang rusak saat jalan itu amblas. Kini jalan tersebut tengah dilakukan perbaikan sementara dengan pemasangan kawat bronjong dan kayu dolken.

Akses warga terputus

Heri menambahkan, jalan ambles itu membuat akses warga RT 010, 011, 012, dan 013 pun terputus.

Penutupan jalan itu sudah berlangsung hampir satu minggu.

Baca juga: Ambles akibat Luapan Kali Ciliwung, Warga Sebut Jalan Kesatrian Kebon Manggis Rawan Longsor

"Ya akses perekonomian warga terputus jadinya. Tidak bisa lewat, jalan saja susah," ujar Heri.

"Pas sudah retak begitu dan semakin banyak, kita langsung tutup jalan, karena khawatir makin parah kan. Jadi jalan sudah ditutup hampir seminggu," lanjut Heri.

Rawan Longsor

Menurut Heri, kejadian jalan ambles itu bukan yang pertama kali terjadi. Pada 2018, Jalan Kesatrian yang berdampingan dengan Kali Ciliwung itu juga pernah longsor dan ambles.

Hal itu diduga karena bantaran Kali Ciliwung di titik longsor belum terpasang sheet pile (dinding vertikal beton).

Baca juga: Agar Jalan Ambles Tidak Terulang, Warga Minta Kali Ciliwung Dipasang Tanggul Beton

"Ya memang belum dipasangkan tanggul beton, sheet pile. Kalau yang di sana sudah itu di dekat pos RW. Di sini jadi rawan longsor, ambles, kalau kali meluap," ujar Heri.

Warga berharap pemerintah segera memasang sheet pile di bantaran Kali Ciliwung.

Sebab, pemasangan bronjong dan kayu dolken hanya untuk sementara dan dikhawatirkan tidak akan bertahan lama ketika Kali Ciliwung kembali meluap.

Koordinasi dengan BBWSCC

Sementara itu, Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur Puryanto mengatakan bahwa butuh waktu sekitar satu bulan untuk pemasangan kayu dolken dan bronjong kawat sebagai perbaikan sementara.

"Sebenarnya itu merupakan kewenangan dari teman-teman BBWSCC namun dikarenakan membahayakan fasilitas umum (jalan) dan warga, maka kita kerjakan dengan konstruksi sementara berupa pasang bronjong dan dolken," kata Puryanto saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Kali Ciliwung Meluap, Banjir Satu Meter Rendam Kebon Pala

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan pembangunan sheet pile di bantaran Kali Ciliwung wilayah Kebon Manggis ini masih dalam tahap perencanaan.

Adapun sepanjang satu kilometer bantaran Kali Ciliwung di wilayah Kelurahan Kebon Manggis belum terpasang sheet pile dan dikhawatirkan karena rawan longsor.

"Nah untuk pembangunan sheet pile itu jangka panjang jadi untuk jangka pendeknya bronjong. (BBWSCC) tidak memberikan kepastian. Namun, akan melakukan perencanaan untuk pembangunan sheet pile tersebut," ujar Lurah Kebon Manggis Ibnu Fajar di lokasi, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com