JAKARTA, KOMPAS.com - Sehari setelah dua kasus terkonfirmasi positif virus corona, mobil berlabel produsen masker Sensi pun berkeliling Depok, Selasa (3/3/2020).
Sensi diketahui merupakan salah satu produsen masker di Indonesia. Sementara lokasi Depok dipilih karena wilayah ini merupakan asal 2 WNI yang diketahui positif virus corona.
Keberadaan mobil Sensi ini pun langsung diserbu warga di tengah harga masker yang melonjak.
Baca juga: Pengakuan Pedagang Jual Masker Jual Harga Tinggi hingga Bantahan Perusahaan
Berita soal keberadaan mobil Sensi ini menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin.
Berikut tiga berita populer sepanjang kemarin:
Sensi selaku produsen masker menjual produk mereka dengan berkeliling di Kota Depok, Jawa Barat.
Pantauan Kompas.com, ada dua unit mobil yang beroperasi untuk menjual masker Sensi, yakni di wilayah Cilodong dan Jatijajar, Selasa (3/3/2020).
"Ada dua jenis yang dijual, masker biasa dan masker untuk hijab," kata seorang petugas operasional Sensi, Hari, kepada Kompas.com di kawasan Jalan Tole Iskandar, Depok.
Baca juga: Polisi Gerebek Gudang yang Diduga Menimbun Masker di Tangerang
Satu bungkus yang berisi enam masker itu dijual dengan harga Rp 20.000. Namun, Sensi membatasi jumlah yang bisa dibeli masyarakat.
"Satu orang dibatasi beli dua (kemasan)," ucap Hari.
Sejumlah ibu rumah tangga dan pengendara yang melintas tampak antre untuk mendapatkan masker Sensi yang dijual sejak pukul 10.00 WIB tadi.
Baca juga: Jerat Hukum bagi Mereka yang Menimbun Masker dan Hand Sanitizer
Dari kawasan Cilodong, rencananya mobil Sensi akan melanjutkan operasi di wilayah Jembatan Panus, Rumah Sakit Hermina, dan Jalan Juanda.
"Ini nanti satu (mobil) ke arah Hermina, rutenya ke Juanda juga," kata Hari.
Baca selengkapnya di sini.
Beredar kabar di grup WhatsApp salah satu guru sekolah internasional di kawasan Jakarta Selatan, terindikasi virus Corona.
Akibatnya, sekolah tersebut meliburkan karyawan dan murid-muridnya selama dua minggu terhitung sejak hari ini, Selasa (3/3/2020).
Kepala Seksi Kesiswaan dan Sumber Belajar Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman, membenarkannya.
Baca juga: Sekolah Internasional Libur 14 Hari Terkait Corona, Wali Kota Jaksel: Sudah Benar
Hal tersebut diketahui pihak Dinas Pendidikan ketika menyambangi sekolah guna mencari informasi.
"Bahwa sekolah libur karena ada guru yang sedang diperiksa oleh pihak Dinas Kesehatan," ucap Momon saat dihubungi, Selasa (3/3/2020).
Padahal, Dinas Pendidikan tidak pernah mengeluarkan instruksi untuk meliburkan sekolah tersebut.
Pihak sekolah meliburkan murid dan karyawan berdasarkan inisiatif sendiri.
Baca juga: Update Terbaru Virus Corona Seluruh Dunia: Tembus 76 Negara, 48.252 Sembuh, 3.162 Meninggal
"Inisiatif sekolah sendiri karena kami tidak pernah mengeluarkan instruksi," kata dia.
Kompas.com pun sempat menyambangi sekolah tersebut pada Selasa (3/3/2020).
Menurut salah satu karyawan sekolah berinsial FI, sekolah tersebut diliburkan selama dua minggu terhitung sejak hari ini.
"Libur selama dua minggu sampai tanggal 16 Maret," tutur dia.
Namun, FI enggan memberikan informasi lebih lanjut perihal hal tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan kasus pertama virus corona atau Covid-19 yang terjadi di Indonesia, Senin (2/3/2020).
Jokowi menyatakan, ada dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi. Mereka adalah pasangan ibu dan anak.
Dua orang yang positif terinfeksi virus corona itu kini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Baca juga: Menkominfo Minta Masyarakat Waspada tetapi Tak Panik karena Corona
Selain pasien yang positif terinfeksi virus corona, ada pula warga yang diduga terpapar virus tersebut di Jakarta dan sekitarnya.
Hingga Selasa kemarin, ada 5 orang lain yang dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso. Lima orang ini belum diketahui hasil tesnya apakah positif corona atau tidak.
Selain itu, ada pula 247 orang adlam pantauan di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan tangerang.
Baca juga: Restoran Amigos, Sempat Akan Ditutup dan Diperiksa karena Virus Corona
Orang yang masuk kategori pemantauan adalah orang-orang mengalami gejala ringan dan pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit. Mereka diisolasi di rumah atau dirawat di rumah sakit non-rujukan.
Sementara ada pula 36 orang yang diawasi. Seluruhnya berada di Jakarta.
Mereka sudah menjalani pemeriksaan laboratorium per kemarin siang. Hasilnya, 28 orang dinyatakan tidak terjangkit virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menuturkan, 11 orang lainnya masih dirawat di tiga rumah sakit rujukan, yakni RSPI Sulianti Saroso, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, dan Rumah Sakit Persahabatan.
Widyastuti tidak menjelaskan apakah 11 orang tersebut dinyatakan terjangkit Covid-19 atau tidak.
"11 (orang) masih dilakukan perawatan," ucap Widyastuti, kemarin.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.