DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris membela diri terkait kritik yang dilontarkan kepadanya gara-gara menyebut nama perumahan pasien positif corona di Depok, Jawa Barat pada Senin (2/3/2020) lalu.
Idris menegaskan, ia tidak menyebutkan data pribadi pasien positif virus corona seperti nama, alamat lengkap, dan pekerjaan pasien.
"Saya tidak menyebut nama. Saya tidak menyebut alamat lengkap. Sampai sekarang, nama korban saya enggak tahu, tidak ada yang beri tahu saya. Saya cuma tahu inisial," jelas Idris kepada wartawan di Alun-alun Kota Depok, Rabu (3/3/2020).
Baca juga: Wali Kota Depok: Warga di Kompleks Rumah Pasien Corona Bisa Beraktivitas Normal
Idris berkilah, ia hanya membacakan informasi mengenai lokasi perumahan pasien positif virus corona yang ia peroleh dari media sosial.
Ia mengaku, kala itu ia menyebutkan nama lokasi perumahan itu sebagai perbincangan dengan awak media dalam konferensi pers, bukan pernyataan resmi.
"Tanyakan medsos. Saya hanya bertanya waktu itu apa alamatnya benar di sini, wartawan jawab benar alamatnya di situ, disebut. Saya bertanya, awalnya saya ragu, yang saya tahu bukan itu perumahannya, ternyata kata wartawan betul," tutur Idris.
Baca juga: 73 Petugas Medis RS Mitra Keluarga Depok Dipantau di Rumah Selama 14 Hari
"Memang salahnya saya, saya sebut itu. Tapi itu dari medsos, bukan pernyataan saya," ia menambahkan.
Meski demikian, Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniarto mengkritik Idris atas hal tersebut.
"Menyebarkan data pribadi seperti alamat rumah malah menjadikan pasien kembali menjadi korban untuk kedua kalinya," kata Damar kepada wartawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.