TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah Presiden Joko widodo mengumumkan Indonesia terjangkit virus Corona pada Senin (2/3/2020) lalu, saat itu juga masyarakat hingga instansi langsung bereaksi.
Masyarakat memburu masker dan hand sanitizer. Sementara instansi terkait penanganan coron, termasuk Kantor Kesehatan pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.
Dua hari berselang dari pengumuman corona, Kompas.com mendapat kesempatan untuk melihat proses screening di kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Setidaknya ada perbandingan yang begitu banyak ketika sebelum pengumuman Indonesia positif terjangkit virus corona.
Baca juga: Pasien Positif Corona Mengaku Tak Diberi Obat Minum, Ini Penjelasan RSPI Sulianti Saroso
Kompas.com pernah masuk ke ruang pemeriksaan sebelumnya pada 16 Januari lalu ketika Menteri Pariwisata Wisnutama mengunjungi Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Tidak terlihat begitu banyak petugas kesehatan, begitu juga tidak ada guide line yang ada di Bandara Soekarno-Hatta saat itu.
Menurut salah seorang petugas kesehatan dari Kementerian Kesehatan, guide line yang berfungsi sebagai garis antrean tersebut baru dipasang pada 15 Februari lalu.
Begitu juga dengan antrean penumpang.
Baca juga: Pemprov DKI Terima 2.000 Aduan soal Corona, Mayoritas Dinyatakan Flu Biasa
Pada 16 Januari lalu, Kompas.com melihat tidak ada pemeriksaan intensif. Hanya ada thermal scanner yang menjadi rujukan untuk mendeteksi panas tubuh para penumpang yang turun dari Kedatangan Internasional.
Begitu juga dengan meja antrian untuk pengisian Healt Alert Card. Pafa 16 Januari lalu, tidak ada meja berjejer untuk pengisian ataupun petugas yang membantu mengisi.
Terlihat lalu lalang para penumpang tanpa satupun dicek menggunakan thermo gun untuk mendeteksi gejala virus corona di bandara terbesar di Indonesia tersebut.
Begitu juga hand sanitizer yang tak tampak di jalan pemeriksaan Kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Perubaha besar tersebut terlihat setelah pengumuman Indonesia positif terinfeksi virus Corona.
Kompas.com mendapat kesempatan berkunjung ke area terbatas kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Selain terpasang empat thermal scanner, petugas yang memeriksa menggunakan thermo gun juga tampak bersiaga.
Baca juga: Tunggu Hasil Laboratorium RSPI, Tukang Kebun Pasien Corona Diinapkan di RSUD Depok
Guide line atau garis pembatas yang terjejer rapi menjadi lima baris masing-masing dijaga oleh dua orang.
Petugas pertama bertugas untuk mengecek pengisian Health Alert Card, sedangkan petugas kedua berdiri di ujung pemeriksaan untuk mengecek suhu tubuh penumpang.
Begitu juga jumlah kamera pendeteksi panas atau thermal scanner yang ditambah jumlahnya.
Satu unit thermal scanner ukuran besar berdiri di pojok selatan baris pemeriksaan untuk mendeteksi suhu.
Baca juga: Seorang Pasien RSPI Dipulangkan, Bukan Suspect Corona meski Baru dari China
Selain itu, ada juga enam titik penempatan hand sanitizer di lokasi screening. Tiga baris di area pengisian health alert card, tiga baris diletakan di belakang baris thermal scanner.
Perbandingan yang begitu mencolok dari pengawasan corona tersebut juga terlihat dari petugas yang berjaga.
Petugas pembantu, Abiyoso, mengaku bertugas 24 jam untuk menjaga agar tidak ada penumpang terinfeksi corona yang lolos dari screening di Bandara Soekarno-Hatta.
Dia mengatakan, tugasnya selama 24 jam akan diganti dua hari libur untuk selanjutnya bertugas kembali selama 24 jam setelah libur selama dua hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.