Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lapangan Pengawasan Corona Bandara Soekarno-Hatta Perketat Pasca-Indonesia Dinyatakan Positif

Kompas.com - 05/03/2020, 07:50 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Menurut seorang petugas kesehatan dari Kementerian Kesehatan, guide line yang berfungsi sebagai garis antrean tersebut baru dipasang pada 15 Februari lalu.

Begitu juga dengan antrean penumpang. Pada 16 Januari lalu, Kompas.com melihat tidak ada pemeriksaan intensif, hanya ada thermal scanner yang menjadi rujukan untuk mendeteksi panas tubuh para penumpang yang turun dari kedatangan internasional.

Begitu juga dengan meja antrian untuk pengisian health alert card. Pada 16 Januari lalu, tidak ada meja berjejer untuk pengisian ataupun petugas yang membantu mengisi.

Terlihat lalu lalang para penumpang tanpa satupun dicek menggunakan thermo gun untuk mendeteksi gejala virus corona di bandara terbesar di Indonesia tersebut.

Begitu juga hand sanitizer yang tak tampak di jalan pemeriksaan Kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Berubah drastis

Perubahan besar tersebut terlihat setelah pengumuman Indonesia positif terinfeksi virus Corona.

Kompas.com mendapat kesempatan berkunjung ke area terbatas kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Selain terpasang empat thermal scanner, petugas yang memeriksa menggunakan thermo gun juga tampak bersiaga. 

Guide line atau garis pembatas yang terjejer rapi menjadi lima baris masing-masing dijaga oleh dua orang.

Baca juga: Cerita Para Wartawan yang Meliput di Bandara di Tengah Wabah Corona...

Petugas pertama bertugas untuk mengecek pengisian health alert card, sedangkan petugas kedua berdiri di ujung pemeriksaan untuk mengecek suhu tubuh penumpang.

Begitu juga jumlah kamera pendeteksi panas atau thermal scanner yang ditambah jumlahnya.

Satu unit thermal scanner ukuran besar berdiri di pojok selatan baris pemeriksaan untuk mendeteksi suhu.

Selain itu, ada juga enam titik penempatan hand sanitizer di lokasi screening. Tiga baris di area pengisian health alert card, tiga baris diletakan di belakang baris thermal scanner.

Perbandingan yang begitu mencolok dari pengawasan corona tersebut juga terlihat dari petugas yang berjaga.

Petugas pembantu, Abiyoso, mengaku bertugas 24 jam untuk menjaga agar tidak ada penumpang terinfeksi corona yang lolos dari screening di Bandara Soekarno-Hatta.

Dia mengatakan, tugasnya selama 24 jam akan diganti dua hari libur untuk selanjutnya bertugas kembali selama 24 jam setelah libur selama dua hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com