Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Relawan Bagi-bagi Hand Sanitizer Buatan Sendiri

Kompas.com - 05/03/2020, 12:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Puluhan anak muda dari Sekolah Relawan melakukan aksi bagi-bagi masker dan hand sanitizer dalam rangka edukasi publik mengenai kiat menangkal virus corona.

Dalam aksinya Selasa (3/3/2020) lalu, anak-anak muda itu menyasar warga Depok yang berkerumun sepulang kerja di Stasiun Depok Baru.

Aksi ini jadi semacam "oase" di tengah langkanya masker dan hand sanitizer lantaran ludes diborong warga yang panik akan wabah virus corona. Akibatnya, selain stok menipis, harga kedua barang itu juga melambung.

Lantas, dari mana anak-anak muda Sekolah Relawan ini dapat dengan enteng membagi-bagikan masker dan hand sanitizer?

"Hand sanitizer kami usahakan sendiri. Ada teman alumni ITB yang bikin ramuan sendiri dari alkohol dan lain-lain," tutur Ahmad Syarif, koordinator lapangan aksi bagi-bagi masker Sekolah Relawan, Kamis (5/3/2020).

"Karena kan sekarang sudah langka sekali dan susah carinya," ia menambahkan.

Baca juga: David Tobing: Hakim Harus Lakukan Penemuan Hukum Jerat Penimbun Masker dan Hand Sanitizer

Ahmad mengatakan, hand sanitizer ini bebas diakses oleh para penumpang KRL yang rata-rata baru pulang kerja.

Mereka tinggal menghampiri para anak muda Sekolah Relawan kemudian menadahkan tangan.

Tak sedikit dari mereka yang juga kalap ingin meminta masker untuk melindungi diri dari virus corona yang mereka anggap menyebar lewat udara.

Namun, di sanalah proses edukasi terjadi.

Anak-anak muda Sekolah Relawan akan memastikan bahwa mereka dalam keadaan sakit atau sehat. Sebab, masker hanya akan diberikan bagi mereka yang sakit untuk menangkal penyebaran virus.

Baca juga: Bagi-bagi Masker di Depok, Sekolah Relawan Sebar Energi Positif Hadapi Corona

"Masker kami masker dari gudang, stok yang masih belum dipakai waktu kasus karhutla (kebakaran hutan dan lahan). Mau dapat di mana lagi, sekarang di mana-mana susah cari masker," Syarif menjelaskan.

Ia berujar, dari total 750 lembar masker yang dibawa, tak semuanya ludes diambil para penumpang KRL. Pasalnya, itu tadi, masker hanya diberikan bagi mereka yang berhak, mereka yang sakit.

"Untuk aksi, kayaknya stok masker ini masih bisa untuk satu minggu lagi. Soalnya, kemarin saat aksi juga tidak terlalu banyak juga kok masker yang terpakai," kata Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com