Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Tanggap DKI Terima 2.689 Laporan soal Corona, Mayoritas dari Luar Jakarta

Kompas.com - 05/03/2020, 15:34 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Tanggap Virus Corona (COVID-19) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerima 2.689 laporan atau pertanyaan dari masyarakat yang khawatir dengan merebaknya virus corona.

Ketua Tim Tanggap COVID-19 DKI Jakarta Catur Laswanto mengungkapkan, panggilan ini meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir pasca dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) dinyatakan positif terkena virus asal Wuhan, China itu.

"Posko Tanggap COVID-19 sampai hari ini telah melayani panggilan telepon sebanyak 2.689 telepon atau WhatsApp sehingga cukup tinggi intensitas kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman di Posko," ucap Catur di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Pemilik Toko Sembako Ini Berhasil Tenangkan Pembeli agar Tidak Panic Buying

Ia menjelaskan aduan dan pertanyaan yang masuk dari masyarakat sangat beragam salah satunya terkait suhu tubuh.

"Tentu dari Dinas Kesehatan akan meresponnya karena tidak serta-merta kalau panas itu adalah berkaitan dengan virus ini, karena bisa jadi penyakit-penyakit lain. Itulah yang didetailkan nanti di masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menuturkan, panggilan yang masuk ke hotline Tim Tanggap COVID-19 DKI Jakarta mayoritas berasal dari luar Jakarta.

"Penelepon kami itu ada yang benar-benar warga DKI, sebagian besar luar DKI bahkan dari luar negeri jadi penelepon itu sangat beragam," tuturnya.

Baca juga: Periksa 119 Orang Sehat yang Khawatir Corona, RS Persahabatan: Jangan Panik Dulu!

Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta sebelumnya membuka hotline yang bisa dihubungi masyarakat guna melaporkan dugaan virus corona maupun untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar virus tersebut.

Guna informasi lebih lanjut untuk nomor hotline Posko KLB Dinkes DKI yang bisa dihubungi yakni nomor telepon maupun WhatsApp adalah 081388376955.

Adapun untuk keadaan gawat darurat nomor yang bisa dihubungi adalah 112 maupun 119.

Hotline itu dibuka setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua kasus positif virus corona yang terjadi di Indonesia, Senin lalu.

Baca juga: Panduan Lengkap Menghadapi Wabah Virus Corona

Jokowi menyatakan, ada dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi. Mereka adalah ibu dan anak.

Dua orang yang positif terinfeksi virus corona itu kini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Perkembangan terakhir hingga Kamis (5/3/2020), sebanyak 121 orang sudah selesai masa pemantauan dan dinyatakan sehat oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Sedangkan 145 masih dalam pantauan," ucap Ketua Tim Tanggap COVID-19 DKI Jakarta yang juga Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Pemprov DKI, Catur Laswanto, di Balairung, Balai Kota.

Selanjutnya, untuk warga yang dalam pengawasan sebanyak 34 orang sudah pulang dan 30 orang yang dalam kategori pengawasan masih dalam perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com