DEPOK, KOMPAS.com - Kepanikan massal soal virus Corona menyebabkan stok masker operasi ludes di mana-mana, baik ditimbun oleh pedagang nakal maupun diborong oleh warga yang panik.
Keadaan ini selain membuat harga masker operasi melejit, juga mengamputasi hak-hak warga yang sebetulnya lebih layak memperoleh masker.
Pasalnya, sesuai imbauan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto, masker mestinya dikenakan oleh orang yang sakit, bukan orang yang sehat.
"Anak saya lagi sakit radang, flu malah jadi enggak dapat masker. Sudah sampai diperiksa ke dokter di RS Hermina, katanya pakai masker supaya enggak menular," kata Caca (42) ketika ditemui Kompas.com tengah mencari masker operasi di Ramayana Depok, Kamis (5/3/2020).
Baca juga: Polisi Ingin Pakai Diskresi, Jual Masker Sitaan dengan Harga Normal
Anak Caca setiap hari pergi ke sekolahnya di Ragunan, Jakarta Timur dengan menempuh jarak jauh dari bilangan Tanah Baru di Depok dengan dibonceng menggunakan sepeda motor.
Caca sudah ke mana-mana mencari masker operasi, namun semuanya ludes.
Terakhir, ia menemukan masker N95 di salah satu apotek besar di Depok.
"Ternyata harganya Rp 60.000 selembar. Awalnya saya kira bisa dipakai berkali-kali. Eh ternyata satu kali, saya harus keluarin duit berapa banyak?" ungkap dia.
Baca juga: Pasar Jaya Jual Masker Rp 300.000 Per Boks, YLKI: Itu Mengeksploitasi Warga
Dalam keadaan sakit dan mesti tetap mengikuti pelajaran sekolah, anak Caca kini mesti menghadapi debu dan polusi udara pulang-pergi saban hari tanpa masker.
Itu belum juga mempertimbangkan kondisi teman-teman satu sekelasnya yang jadi ikutan rentan tertular penyakit.
"Jadi saya bilang, ya sudah, wallahualam, kalau teman-temannya pada kena flu, radang. Teman-temannya berdoa saja," ujar Caca.
"Kekhawatiran tiap orang pasti ada, wajar, tapi belilah masker secukupnya. Bagi-bagi lah sama yang lain biar sama-sama kebagian," tambah dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.