Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Orang Dilarang Pakai Masker di Kantor Pemkot Bekasi

Kompas.com - 05/03/2020, 17:39 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN dilarang menggunakan masker saat berada di kawasan kantor Pemerintah Kota Bekasi.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, aturan tidak diperbolehkan mengenakan masker sudah disosialisasikan ke seluruh pegawai yang bekerja di Pemkot Bekasi.

Alasannya, masker hanya dikenakan untuk orang sakit.

“Pemkot Bekasi melarang ada PNS atau ASN non ASN yang dia lagi kerja (pakai masker). Kalau itu (sakit), ya mending pulang aja enggak usah kerja,” ujar Tri di RSUD Bekasi, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Pakai Diskresi, Polres Jakut Jual 72.000 Masker Sitaan Rp 400 Per Lembar

Tri mengatakan, pengurangan pemakaian masker di kalangan Pemkot Bekasi dilakukan sebagai contoh di masyarakat.

Sehingga masyarakat bisa menyadari bahwa masker memang digunakan hanya untuk orang sakit.

Apalagi mengingat saat ini masker langka dan ada segelintir masyarakat yang malah memanfaatkannya.

“Warga jangan kemudian ikut-ikutan. Kalau kita yang sehat ini kan enggak usah pakai masker enggak apa-apa. Padahal virus itu menyebar ada prosesnya. Makanya kita bisa mengantisipasi ya, tidak akan seheboh apa yang disampaikan media massa, itu yang paling penting,” ucap Tri.

Baca juga: Pasar Jaya Jual Masker Rp 300.000 Per Boks, YLKI: Itu Mengeksploitasi Warga

Tri berharap masyarakat bisa mengantisipasi virus Corona dengan menjaga kesehatan dan kebersihan masing-masing.

Dengan begitu, warga Bekasi terhindar dari virus Corona.

“Ya tidak perlu khawatirlah, jaga kesehatan yang penting dan kebersihan. Semoga terhindar kan dari virus Corona,” tutur dia.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sebelumnya meminta masyarakat tidak panik di tengah kelangkaan masker akibat virus Corona.

Effendi berharap warga berserah diri kepada Tuhan.

“Kenapa musti panik? Kalau saya saat ini ditanya harus ke mana, saya yakin saja. Karena sesuatu itu (virus corona) pasti Tuhan sudah diatur, enggak perlu panik,” ucap dia di Stadion Patriot, Selasa (3/3/2020).

“Kalau pemimpinnya pakai masker nanti rakyatnya takut. Bismillah aja,” kata dia. 

Baca juga: Kecam Pasar Jaya Jual Masker Rp 300.000 Per Boks, PSI: Jangan Menari di Atas Keresahan Orang

Ia memastikan sampai saat ini di Bekasi belum ada yang terjangkit virus Corona.

“Sampai saat ini negatif, loh kita berdoa jangan sampai itu tugas kita sebagai umat,” ucap Pepen.

Selain itu, ia meminta masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan. Misalnya dengan menjaga pola makan dan kebersihan setelah beraktivitas di luar.

Lalu bagi masyarakat yang dalam keadaan sakit bisa istirahat di rumah sementara hingga sembuh.

“Mudah-mudahan di kota Bekasi ini dengan moto Ihsan, berperilaku baik, bahwa virus corona yang menghawatirkan banyak orang tidak lewat kota Bekasi, jadi itu lah upaya-upaya yang terus kita lakukan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com