JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah menggerebek 12 lokasi dugaan penimbunan masker dan hand sanitizer yang tersebar di delapan titik di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Penggerebekan itu merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta polisi menindak tegas oknum tak bertanggung jawab usai diumumkannya dua pasien positif virus corona di Indonesia.
Pasalnya, penimbunan masker menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga di pasaran.
Lima dari 12 kasus dugaan penimbunan masker ditemukan di wilayah Jakarta. Tak hanya ditimbun, masker itu pun dijual dengan harga 10 kali lipat dan sebagian diekspor ke luar negeri.
Berikut lima deretan kasus dugaan penimbunan masker yang diungkap jajaran Polda Metro Jaya dalam sepekan.
Pada Selasa (3/3/2020), polisi menggerebek gudang penyimpanan masker di daerah Neglasari, Tangerang, yang diduga menjadi lokasi penimbunan masker.
Saat penggerebekan, polisi mengamankan dua pemilik gudang, yakni H dan W, untuk dimintai keterangan terkait kepemilikan masker.
Saat penggerebekan, polisi menyita barang bukti hampir 600.000 lembar masker berbagai merek dengan rincian 180 karton berisi 360.000 lembar masker merek Remedi dan 107 karton berisi 214.000 lembar masker merek Volca dan Well-Best.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, masker sitaan itu merupakan produksi salah satu pabrik di Jawa Barat.
Baca juga: Dua Aksi Heroik Warga, Bagi Masker Gratis sampai Larang Borong Dagangan
"Kalau kita lihat ada beberapa merek di sini, ada (masker) dari pabrik Jawa Barat, ada beberapa merek yang enggak memiliki standar. Apakah masuk penimbunan atau masuk hal lain, masih didalami," ungkap Yusri, Rabu (4/3/2020).
Berdasarkan pemeriksaan sementara, masker yang disita sebagai barang bukti itu tak memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan RI.
"Sebenarnya barang ini setelah dicek tidak ada izin edar, memang akan rencana dikirim ke luar negeri barang-barang ini," kata Yusri.
Selain itu, polisi juga menemukan fakta masker yang disimpan di gudang itu pernah dikirim ke China. Padahal, terjadi kelangkaan masker di pasaran dan kebutuhan masker di Indonesia mencapai 1 juta masker setiap hari.
"Keterangan awal sudah sekitar tiga kali pengiriman yang dilakukan ke luar negeri sejak adanya isu suspect (virus) corona," ujar Yusri.
Pada hari yang sama penggerebekan di Tangerang, polisi juga menggerebek dugaan penimbunan masker di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat.