Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggerebekan Penimbun Masker, Harga Naik 10 Kali Lipat dan Diekspor ke China

Kompas.com - 06/03/2020, 08:24 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Saat itu, polisi menyita 358 boks masker berbagai merek sekaligus mengamankan seorang mahasiswi berinisial TVH (19) di sebuah kamar apartemen.

Rincian barang bukti yang disita adalah 120 kotak masker merek Sensi, 152 kotak masker merk Mitra, 71 kotak masker merek Prasti, dan 15 kotak masker merek Facemask.

Baca juga: Survei: 61 Persen Responden Tak Gunakan Masker setelah Tahu Risiko Penularan Corona

Kepada polisi, TVH mengaku menjual masker tersebut melalui media sosial, Instagram, dan layanan pesan singkat WhatsApp. Satu boks masker dijual seharga Rp 300.000-Rp 350.000, naik 10 kali lipat dari harga biasa sebelum mewabahnya virus corona.

Namun, tersangka mengaku hanya mengambil keuntungan sebesar Rp 10.000 setiap penjualan satu boks masker.

"Cuma ambil keuntungan Rp 10.000 karena dia modal beli Rp 300.000 (per boks), jual Rp 310.000 (per boks). Dia jual melalui media sosial, bekerja sebulan ini," ujar Yusri.

Sampai saat ini, polisi masih memeriksa tersangka secara intensif guna mengetahui motif di balik dugaan penimbunan masker.

3. Jakarta Timur

Tak berhenti di dua lokasi, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya juga menggerebek lokasi dugaan masker di Perumahan Bukit Permai, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Herry Heryawan mengatakan, berdasarkan pemeriksaan awal, masker yang disita polisi tak memiliki izin edar dari Kemenkes RI.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bekasi Minta Pemerintah Pusat Gelar Operasi Masker

"Benar, kami baru mengungkap kasus dugaan tindak pidana tanpa izin edar dan atau mengedarkan alat kesehatan yang tidak memenuhi standar (Kementerian Kesehatan RI)," kata Herry saat dikonfirmasi, Kamis (5/3/2020).

Saat digerebek, polisi menyita barang bukti berupa 32.100 lembar masker dengan rincian 23.100 lembar masker tanpa merek dan 9.000 lembar masker merek Sensi.

Polisi mengamankan seorang penyuplai berinisial FN (28) untuk diperiksa guna mengetahui motif dugaan penimbunan masker tersebut.

"Masih dalam proses pemeriksaan untuk ungkap motifnya," ungkap Herry.

4. Jakarta Pusat

Lokasi keempat dugaan penimbunan masker berada di Apartemen Menteng Square, Senen, Jakarta Pusat. Polisi menggerebek lokasi itu pada Rabu kemarin.

Saat digerebek, polisi menyita barang bukti sebanyak 3.100 lembar masker berbagai merek.

"Barang bukti 1.600 (lembar) masker merek Sensi dan 1.500 (lembar) masker tanpa merek," kata Herry.

Baca juga: Polisi Jual Masker Sitaan untuk Masyarakat, Bolehkah Menurut Hukum?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com