TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Bunyi mesin potong pada marmer terus berdesing di telinga ketika melintasi kawasan makam Wakaf Kedaung Jalan Aria Putra, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan.
Bunyi tersebut berasal dari toko Surya Marmer, yang ada di depan makam.
Bangunan berukuran 4x6 meter itu merupakan tempat pembuatan batu nisan dengan berbagai ukuran, model dan ukirannya.
Di sisi kanan tempat tersebut, terlihat seorang pria yang sibuk mengecat batu nisan yang telah diukir nama mendiang.
Baca juga: Bisnis Kematian, Peti Jenazah untuk Mereka yang Kaya hingga Papa
Pria itu diketahui bernama Irfan (28), yang tak lain perajin batu nisan. Dia begitu teliti mengerjakan pesanannya.
Dia seolah acuh meski bising suara kendaraan di depan lapak usahanya terus terdengar di telinga.
Ditemui Kompas.com, Kamis (5/3/2020), Irfan mengaku bahwa hasil kreasi nisan buatannya menjadi prioritas utama untuk memuaskan para pemesannya.
"Iya ini yang mesan batu nisan kan orang-orang sini saja. Ada pesanan dari luar pejabat juga ada cuma ya beberapa aja," kata Irfan.
Dua bola mata Irfan terus menuju batu nisan dengan marmer hitam bercat kuning yang dikerjakannya.
Baca juga: Cerita Pedagang Peti Jenazah, Sering Dengar Bunyi Ketukan dari Dalam Peti
Seiring tangan kanan lalu lalang ke kaleng cat dan batu nisan, Irfan bercerita bahwa setiap hari ada saja pesanan yang datang.
"Ada aja yang pesan setiap hari. Karena kan bukan setiap hari orang ada yang meninggal, tapi juga ada yang mau merenovasi makam-makam yang sudah lama," ucapnya.
Irfan harus mengerjakan pesanan dengan cekatan, mengingat jangka waktu pembuatan yang memakan waktu dalam satu minggu.
Pembuatan batu nisan yang lama itu dikarenakan adanya ukiran ayat Al-Quran yang harus dibuat dengan teliti.
"Sudah gitu belum ada yang tulisannya kecil. Itu mengerjakan nggak sendiri ada dua orang," paparnya.
Baca juga: Bisnis Kematian, Rumah Duka Kini Tak Lagi Menyeramkan
Untuk harga batu nisan pun berbeda-beda mulai Rp 300.000 sampai dengan Rp 1 juta.
Biasanya itu menyesuaikan ukuran dan kesulitan dalam pembuatan batu nisan.
"Ada juga yang cuma lempengan ukuran paling kecil 20x25 itu Rp 150.000. Yang paling mahal pesanan batu nisan sama badan-badannya," katanya.
Irfan mengatakan, di balik hasil pembuatan batu nisan yang baik, tak jarang juga ia melakukan kesalahan.
"Tapi di balik hasilnya pasti pernah juga buat kesalahan. Misal, salah nama atau kurang nama itu sih sudah sering. Itu kalau sudah salah enggak bisa digunakan lagi itu," paparnya.
Untuk bisa meminimalisir kesalahan, biasanya Irfan kembali memastikan kepada pemesan mengenai nama yang akan diukir pada batu nisan.
"Saya kan termasuk orang cepet nih belajar ukir itu, cuma satu bulan. Nah untuk menghindari kesalahan saya bisanya mastikan lagi tuh sama pemesan namanya benar atau enggak baru di buat," ucapnya.
Saat ini sudah ada lebih dari 10 batu nisan yang telah dibuatnya baik percontohan maupun pesanan terpajang di pelataran toko.
Kondisinya rapi dan mengkilap untuk diambil oleh pemesannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.