Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Minta Imigrasi Pantau Ekspatriat dan Warga Depok yang Baru dari Luar Negeri

Kompas.com - 06/03/2020, 15:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris berharap Kantor Imigrasi bersedia memantau kesehatan ekspatriat di kotanya terkait virus corona.

"Kami ingin pemerintah pusat bantu memantau, karena pantauan mereka melalui pantauan Kantor Imigrasi. Karena Kantor Imigrasi kan instansi vertikal," jelas Idris kepada wartawan di Crisis Center Corona Balaikota Depok, Jumat (6/3/2020).

Idris menuturkan, ekspatriat yang ia maksud utamanya para tenaga kerja asing yang ada di Depok.

Menurut dia, rata-rata tenaga kerja asing bekerja sebagai profesional dan hilir-mudik di wilayah sekitar Tapos.

Baca juga: Mengintip Crisis Center Virus Corona Pemkot Depok

Di samping para tenaga kerja asing, Idris juga meminta agar Kantor Imigrasi memantau kesehatan mahasiswa-mahasiswi asing yang ada di kampus-kampus di Depok.

"Walaupun mereka resmi, tetapi kan biasanya mereka ada yang sebulan pulang, sebulan balik lagi," ujar dia.

Idris berharap langkah ini dilakukan karena tak semua orang dari mancanegara, baik ekspatriat maupun warga Depok yang baru pulang dari luar negeri, seratus persen steril dari virus corona.

Baca juga: Pemkot Depok Jamin Hotline Corona 112 dan 119 Layani Warga 24 Jam

Terakhir, seorang warga yang tinggal di Depok mendadak dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso karena menunjukkan gejala mirip infeksi virus corona dan punya riwayat kerja di China sebulan sebelumnya.

Meskipun ia akhirnya didiagnosis mengidap penyakit paru-paru, bukan infeksi virus corona, namun Idris menganggap perlu adanya pemantauan dari pemerintah, ketimbang hanya mengandalkan kesadaran warga untuk melapor.

"Kalau yang kemarin, yang dari China itu, kebetulan saja dia mau lapor sebagai pasien," tutup Idris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com