DEPOK, KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) menyiapkan protokol bagi "civitas academica" yang baru kembali dari mancanegara.
Protokol ini berkaitan dengan antisipasi penularan virus corona yang bisa saja terbawa oleh civitas academica UI yang baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri.
"(Protokol ini direkomendasikan untuk) civitas Ul yang akan kembali ke Indonesia dari kota-kota di negara terdampak," ujar Kepala UPT Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) UI Sjahrul Nasri dalam keterangannya pada wartawan, Jumat (6/3/2020).
"Seperti Singapura, Hong Kong, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Taiwan, Jerman, Australia, Vietnam, Amerika Serikat, Perancis, Makau, Inggris, UAE, Kanada, Italia, Filipina, India, Rusia, Spanyol, Nepal, Kamboja, Belgia, Finlandia, Swedia, Srilanka," ujar dia.
Baca juga: Antisipasi Penularan Virus Corona, UI Batasi Interaksi dengan Mancanegara
Menurut Sjahrul, civitas UI dari mancanegara mesti lolos pemindaian kesehatan yang dilakukan oleh otoritas bandara.
Kemudian, Sjahrul juga meminta mereka melaporkan kedatangan dari negara terdampak virus corona kepada UPT K3L UI.
Selanjutnya, mereka diminta melakukan karantina mandiri selama 2 pekan.
"Yaitu berdiam di tempat tinggal (rumah/indekos), membatasi kontak dengan anggota keluarga atau rekan satu rumah selama 14 hari," ujar Sjahrul.
Mereka pun diminta untuk rutin mengenakan masker pelindung dan menjaga sanitasi tubuh dengan ketat, seperti rajin mencuci tangan dengan alkohol atau sabun, menjaga bersin serta batuk, serta rutin mengganti masker.
Baca juga: Cegah Corona, Anggota DPR: Imigrasi Lebih Jeli Seleksi Pendatang, Jangan Kecolongan
"Laporkan kondisi kesehatan kepada UPT K3L setelah 14 hari dari waktu kedatangan. JIka tidak ditemukan adanya gejala, maka civitas Ul dapat beraktivitas kembali di kampus seperti semula," ucap Sjahrul.
"Jika selama masa karantina mandiri terdapat gejala demam, batuk, bersin, maka harap segera mengunjungi pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas/ klinik/ rumah sakit) dan melapor kepada UPT K3L dan Klinik Satelit Makara," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.