Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Diusung PDI-P dalam Pilkada Tangsel, Sekda Tangsel Mengaku Sudah Dipanggil Hasto Kristiyanto

Kompas.com - 07/03/2020, 19:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Tangerang Selatan Muhamad mengklaim dirinya diusung PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon wali kota pada Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel 2020).

Ia mengaku tinggal menunggu pengumuman resmi PDI-P.

Hal itu dinyatakan Muhamad usai menghadiri pemaparan visi misi di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Tangsel, di sebuah aula Kampus STP Sahid, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangsel, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Golkar Dianggap Dilema Usung Calon Pengganti Airin

"Alhamdulillah, saya kemarin sudah disampaikan PDIP sudah mengusung ke saya, tinggal nanti pengumuman resmi saja," ujar Muhamad, sebagaimana dikutip dari Tribun Jakarta.

Muhamad bahkan menyebut sudah berbicara empat mata dengan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Menurutnya, pemanggilan orang nomor dua di partai berlogo banteng itu, merupakan restu tak tertulis sebagai calon Tangsel 1.

"Saya sudah dipanggil Sekjend, Pak Hasto manggil saya, dan saya sudah sosialisasikan bahwa (PDI-P) mendukung saya," jelasnya.

Tak hanya PDI-P, Muhamad juga mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Kalau PDI-P dan PSI sudah mendukung ke saya. Kalau PDI-P dan PSI sudah," kata Muhamad.

Dari dua partai itu, Muhamad mengatakan akan memakai "jaket merah" alias diangkat menjadi kader PDI-P.

"Kalau saya pasti dimerahkan, yang pasti dimerahkan," tegasnya.

Baca juga: Wajah Benyamin Davnie Bakal Terpampang di 20 Baliho Jelang Pilkada Tangsel 2020

Sementara, Ketua DPC PDI-P Tangsel, Wanto Sugito, mengatakan, pengumuman pengusungan akan disampaikan langsung oleh sang Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

"Kita tunggu keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Wanto saat dihubungi melalui pesan singkat.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Muhamad Klaim Diusung PDIP: Saya Sudah Dipanggil Pak Hasto".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com