Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pembunuhan Seorang Pria oleh Oknum TNI di Kafe Tanjung Priok

Kompas.com - 09/03/2020, 08:14 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA. KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Utara menangkap seorang pria berinisial AD setelah menewaskan seorang pria bernama Zulmasri (43).

Zulmasri dibunuh di kafe Dream, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (6/3/2020).

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan AD merupakan seorang oknum TNI aktif.

"Kebetulan tersangka ini oknum TNI dengan kesatuan dari Yon BA dengan pangkat kalau enggak salah masih aktif, kopral," kata Budhi saat ditemui di Stadion Rawabadak, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Cekcok, Oknum TNI Aktif Tusuk Pria di Kafe Tanjung Priok

Berikut sejumlah fakta mengenai kasus pembunuhan tersebut:

1. Pembunuhan terjadi akibat cekcok

Zulmasri tewas usai ditusuk pelaku pada Jumat dini hari.

Sebelum meninggal, korban diduga terlibat cekcok dengan pelaku.

Dari dalam kafe, keduanya terlibat keributan yang berlanjut sampai ke area parkir. 

Saat itu, pelaku mengambil benda tajam dari kendaraannya dan menusuk korban di bagian perut 

"Pada saat cekcok di lapangan parkir kemudian tersangka mengambil sesuatu dari kendaraan dia, kemudian ditusuk kepada korban," kata Budhi.

Setelah ditusuk, korban dilarikan oleh teman-temannya ke RSUD Koja untuk mendapatkan penanganan. Namun, nyawa korban tak terselamatkan.

Baca juga: Oknum TNI Tusuk Pria di Kafe Tanjung Priok, Pelaku dan Korban Diduga Sama-sama Mabuk

"Setelah sampai di RSUD Koja korban meninggal dunia," tutur Budhi.

2. Pelaku dan korban sama-sama mabuk

Budhi mengatakan, diduga pelaku berinisial AD dan korban berinisial Zulmasri itu dalam kondisi yang sama-sama mabuk.

Pernyataan itu didukung oleh pernyataan sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian.

"Keterangan dari saksi-saksi yang kami periksa, baik yang ada di dalam kafe maupun yang ada di parkiran mengatakan bahwa mereka terlihat dalam keadaan kondisi mabuk," kata Budhi.

Namun polisi bersama dengan polisi militer masih harus memeriksakan hal tersebut di laboratorium untuk memastikan.

Baca juga: Kasus Oknum TNI Tusuk Pria di Kafe Tanjung Priok Ditangani Polisi Militer

3. Kasus ditangani Polisi Militer

Karena statusnya sebagai anggota TNI aktif, setelah ditangkap, kasus yang menjerat AD ditangani oleh Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom).

"Karena itu pelaku sudah pasti anggota TNI yang masih aktif, maka secara kewenangan kami menyerahkan kepada Subdenpom," ucap Budhi.

Budhi menyampaikan, dengan diperiksanya AD di Subdenpom, maka pelaku akan disanksi dengan hukun militer.

"Karena pelaku anggota TNI aktif sehingga tentunya berlaku hukum pidana militer," kata Budhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com