Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kondisi Darurat, RSPI Sulianti Saroso Bisa Isolasi 150 Pasien

Kompas.com - 09/03/2020, 15:49 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - RSPI Sulianti Saroso merupakan salah satu rumah sakit yang jadi rumah sakit rujukan kasus Covid-19.

Rumah sakit ini memiliki 11 ruang isolasi ketat untuk pasien positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) penyakit akibat virus SARS-CoV-2 dari kota Wuhan, China.

Sejauh ini, sudah ada 10 pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso sehingga menyisakan satu ruangan khusus bagi pasien yang membutuhkan alat bantu pernapasan atau ventilator.

Lalu, bagaimana jika kondisi terburuk terjadi dan penyeberan virus Covid-19 meluas?

Baca juga: Begini RSPI Sulianti Saroso Rawat Dua Pasien Positif Corona

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menyebutkan bahwa mereka sudah melakukan simulasi apabila kondisi itu terjadi.

"Kami sudah siapkan skenario berikutnya untuk ruangan untuk isolasi, cuma isolasinya tidak bertekanan negatif. Tetap satu orang satu kamar dengan ventilasi yang bagus. Sudah kami siapkan," ujar Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Senin (9/3/2020).

Jika kondisi terburuk itu terjadi, RSPI Sulianti Saroso akan mampu menampung sebanyak 150 pasien yang diisolasi.

Saat ini, ratusan kamar itu belum tersedia karena masih banyak rumah sakit lain yang bisa digunakan sebagai tempat rujukan Covid-19.

Adapun 10 orang pasien yang dirawat terbagi menjadi empat kasus positif Covid-19 dan enam pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca juga: Ketika RSPI Sulianti Saroso Terasa Lengang

Syahril menyampaikan, kondisi dari keempat pasien positif semakin hari semakin membaik.

"Jadi keempat pasien stabil, tidak panas, tapi sekali lagi masih ada batuk-batuk," tutur Syahril.

Sementara enam pasien lainnya masih harus menunggu hasil pemeriksaan Litbang Kemenkes.

Selain empat orang pasien positif tersebut, ada dua WNI lain yang terjangkit virus dari kota Wuhan, China ini.

Pasien 05 dan 06 itu dirawat di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

Baca juga: Pasien yang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso Bertambah, Juga Berasal dari Klub Dansa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com