Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Padamkan Api di Rumah Aulia Kesuma, Petugas Damkar Cium Bau Bensin

Kompas.com - 09/03/2020, 18:38 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang petugas pemadam kebakaran mengaku mencium bau bensin di kediaman Aulia Kesuma dan suaminya, Edi Candra alias Pupung pada 24 Agustus 2019.

Itulah hari di mana nyawa Edi Candra dan anaknya, Muhammad Edi Pradana alias Dana, dihabisi oleh istri dan anak angkatnya, Geovanni Kelvin.

Fakta adanya bau bensin ini didapat dari keterangan Fery, petugas pemadam kebakaran Cipete.

Fery menjadi saksi dalam kasus pembunuhan berencana Pupung dan anaknya dengan terdakwa Aulia Kesuma di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca juga: Aulia Kesuma Sempat Pakai Jasa Dukun untuk Pengaruhi Pikiran Suami

Dalam kesaksianya, Fery mengaku sempat melakukan pemadaman di rumah Aulia Kesuma di Jalan Lebak Bulus 1 pada 24 Agustus 2019.

Dia memadamkan titik api yang ada di lantai dua. Namun saat melakukan pemadaman, Fery mencium bau bensin.

"Dari atas ke bawah sepintas mencium bau bensin saja. Kami fokus ke titik api," kata dia saat bersaksi di muka sidang, Senin (9/3/2020).

Foto keluarga Aulia Kesuma (AK) dan suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23). Foto diambil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019).KOMPAS.com/RINDI NURIS VELAROSDELA Foto keluarga Aulia Kesuma (AK) dan suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23). Foto diambil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019).

Dia lalu memberi tahu atasanya jika mencium bau bensin saat berada di dalam rumah Aulia Kesuma.

Meski demikian, Feri menduga jika kebakaran bukan dikarenakan bensin yang terbakar. Kebakaran justru terjadi karena arus listrik.

Baca juga: Pengakuan Eksekutor Suami Aulia Kesuma, Dibayar Rp 2 Juta dan Bantah Membunuh

Pengakuan Feri ini selaras dengan kronologi yang disampaikan polisi bahwa ada upaya membakar rumah tersebut untuk mengelabui jejak pembunuhan terhadap Pupung dan anaknya, Dana. 

 

Kala itu, Aulia bersama putranya, Geovanni Kelvin meracuni Edi Candra dan Dana terlebih dulu.

Dua pembunuh bayaran yakni Sugeng dan Agung kemudin membekap korban dengan kain hingga tak sadarkan diri.

Setelah dibekap, kedua korban dibakar di rumahnya menggunakan tiga obat nyamuk.

"Perencanaan berikutnya adalah membakar rumah seolah-olah meninggal karena terbakar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Metro Jaya Kombes Pol Suyudi Ario Seto pada 2 September 2019. 

Baca juga: Hadapi Sidang Lanjutan Pembunuhan Suami dan Anak Tirinya, Begini Persiapan Aulia Kesuma

Dua pembunuh bayaran kemudian menyiapkan tiga obat nyamuk spiral. Didekatnya, diletakan kain yang disiram dengan bensin. 

Tiga buah obat nyamuk tersebut diletakkan di tempat yang berbeda-beda, yakni kamar Edi di lantai 1, kamar Dana di lantai 2, dan garasi.

Aulia berharap obat nyamuk itu dapat membakar rumah selang 12 jam setelah dinyalakan pada Sabtu, 24 Agustus 2019 pukul 07.00 WIB.

Sementara itu, dua korban yang sudah meninggal dunia diletakan di garasi. Kedua tangan korban itu diikat menggunakan sumbu kompor.

Baca juga: Kuasa Hukum Bantah Aulia Kesuma Janjikan Rp 500 Juta ke Pembunuh Bayaran

Tanpa sepengetahuan Aulia, dua obat nyamuk yang diletakan di kamar Edi dan garasi dipadamkan oleh Sugeng.

"Namun saat obat nyamuk dibakar, Sugeng berubah pikiran, timbul ketidaktegaan. Obat nyamuk di garasi dan di kamar ED dimatikan dengan cara diludahi," ujar Suyudi.

Obat nyamuk itu pun hanya membakar kamar Dana di lantai 2.

 

Tetangga di sekitar rumah kemudian melihat api berkobar dari lantai 2 itu dan memanggil petugas pemadam kebakaran. Api berhasil dipadamkan pada pukul 19.00. 

Baca juga: Dua Eksekutor Suruhan Aulia Kesuma Bantah Cekik dan Injak Leher Pupung hingga Tewas

Karena rencana pembakaran rumah gagal, kedua korban kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat oleh Aulia dan Kelvin. Mereka berdua kemudian meninggalkan dua jenazah di jalan dan membakar mereka beserta mobil.

Aulia Kesuma nekat membunuh suami dan anak tirinya lantaran tengah terlilit hutang di bank sebesar Rp 200 juta di bank

Aulia memaksa Edi untuk menjual rumah guna melunasi hutang tersebut. Namun, Edi menolak. Aulia pun geram dan berencana membunuh Edi dan anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com