Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2020, 06:07 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma dari 5 cabang berkumpul untuk mendemon rektorat di Kampus D Gunadarma, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Senin (9/3/2020).

Mereka menuntut pihak kampus membenahi sistem perkuliahan, termasuk sistem administrasi, fasilitas kampus, hingga pembayaran kuliah.

Aksi dimulai dengan long march mahasiswa Gunadarma dari Kampus E, di Jalan Komjen Jasin/Raya Kelapa Dua ke titik aksi di Kampus D, Jalan Margonda Raya.

Ratusan mahasiswa rata-rata mengenakan jaket almamater dan menguasai nyaris seluruh badan jalan.

Baca juga: Audiensi Usai, Tuntutan Mahasiswa Diklaim Disepakati Rektorat Gunadarma

Para mahasiswa tampak membentangkan aneka spanduk protes, seperti "Sistemku Tak Sebagus Gedungku", "Ada yang Berantakan Tapi Bukan Kamarku Melainkan Kampusku", "Jangan Digulung karena Kami sedang Minta Tulung".

Usai mencapai Kampus D sambil tak lelah menyerukan yel-yel perlawanan, mereka telah disambut ratusan mahasiswa lain di halaman kampus.

"Turun! Turun! Turun!" mahasiswa di bawah mengajak aksi rekan-rekannya yang masih berdiam di lantai atas.

Tak berselang lama, jumlah mereka kian gemuk.

Tambahan ratusan mahasiswa dari kampus Gunadarma region Karawaci tiba di Kampus D sekitar pukul 13.30 WIB.

Mereka sama-sama membawa spanduk berisi protes, mengenakan jaket almamater, dan meneriakkan yel-yel unjuk rasa.

Baca juga: Audiensi Mahasiswa dengan Rektorat Universitas Gunadarma Berlangsung hingga Malam

"Mahasiswa bersatu, tak bisa dikalahkan!" seru mereka berulang-ulang.

"Ada sekitar 300 mahasiswa dari region Karawaci," ujar salah satu pengunjuk rasa.

"Nanti semua datang. Dari Salemba, dari Kalimalang juga. Masih pada otw (on the way, dalam perjalanan) semua," kata yang lain.

Setibanya di Kampus D, mereka langsung bergabung di dalam kerumunan pengunjuk rasa di plaza depan Gedung Rektorat Universitas Gunadarma.

Ruang yang semakin padat tak jadi alasan mereka mengurangi gelombang pengunjuk rasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mau Kerja di Arab Saudi, 22 Calon Pekerja Migran Ilegal Bayar ke Pasutri Tersangka TPPO

Mau Kerja di Arab Saudi, 22 Calon Pekerja Migran Ilegal Bayar ke Pasutri Tersangka TPPO

Megapolitan
PPKPI Buka Pelatihan Kerja untuk Warga, Ini Perbedaannya dengan PPKD

PPKPI Buka Pelatihan Kerja untuk Warga, Ini Perbedaannya dengan PPKD

Megapolitan
Usai Jadi Saksi dalam Sidang Haris-Fatia, Luhut Minta LSM Diaudit

Usai Jadi Saksi dalam Sidang Haris-Fatia, Luhut Minta LSM Diaudit

Megapolitan
Berangkatkan Pekerja Migran Ilegal, Pasutri Tersangka TPPO Tak Bekerja Sendiri

Berangkatkan Pekerja Migran Ilegal, Pasutri Tersangka TPPO Tak Bekerja Sendiri

Megapolitan
Keresahan Warga Gang Mayong soal Tawuran: Takut Anak Ikut-ikutan

Keresahan Warga Gang Mayong soal Tawuran: Takut Anak Ikut-ikutan

Megapolitan
Sudi Pedagang Mi Ayam Heran, Hanya Dia yang Berjualan Usai Tawuran Gang Mayong

Sudi Pedagang Mi Ayam Heran, Hanya Dia yang Berjualan Usai Tawuran Gang Mayong

Megapolitan
Beruntungnya Sudi, Tak Jualan Saat Tawuran Pecah 2 Hari di Gang Mayong, tapi Khawatirkan Pedagang Lain...

Beruntungnya Sudi, Tak Jualan Saat Tawuran Pecah 2 Hari di Gang Mayong, tapi Khawatirkan Pedagang Lain...

Megapolitan
Pasutri Tersangka TPPO Iming-imingi 22 Korban Kerja Jadi 'Cleaning Service' di Arab Saudi

Pasutri Tersangka TPPO Iming-imingi 22 Korban Kerja Jadi "Cleaning Service" di Arab Saudi

Megapolitan
Harga Tiket Jakarta Fair 2023, Cara Beli dan Jam Operasionalnya

Harga Tiket Jakarta Fair 2023, Cara Beli dan Jam Operasionalnya

Megapolitan
Modus Pengedar Narkoba di Jakbar, Simpan Sabu Dalam Bungkus Rokok

Modus Pengedar Narkoba di Jakbar, Simpan Sabu Dalam Bungkus Rokok

Megapolitan
Tak Pakai Helm dan Lawan Arus Siap-siap Kena Tilang Manual di Bekasi

Tak Pakai Helm dan Lawan Arus Siap-siap Kena Tilang Manual di Bekasi

Megapolitan
Hendak Berangkatkan 22 Pekerja Migran Ilegal ke Arab Saudi, Pasutri Ditangkap Polisi

Hendak Berangkatkan 22 Pekerja Migran Ilegal ke Arab Saudi, Pasutri Ditangkap Polisi

Megapolitan
'Condet Itu Sebetulnya Permukiman, Sekarang Jadi Lintasan, Makanya Macet'

"Condet Itu Sebetulnya Permukiman, Sekarang Jadi Lintasan, Makanya Macet"

Megapolitan
Sederet Pernyataan Luhut dalam Sidang Haris-Fatia, Sedih dan Jengkel Dipanggil 'Lord'

Sederet Pernyataan Luhut dalam Sidang Haris-Fatia, Sedih dan Jengkel Dipanggil "Lord"

Megapolitan
Simpan Sabu Seberat 1,2 Kg, Pengedar Narkoba Asal Jakbar Diringkus Polisi

Simpan Sabu Seberat 1,2 Kg, Pengedar Narkoba Asal Jakbar Diringkus Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com