Selain tugas-tugas di atas, mereka memiliki beberapa tugas prioritas. Salah satunya terkait dengan sistem drainase yang kurang berfungsi dengan baik.
"Salah satu faktornya kan itu dan itu kewenangannya dari Pemprov. Itu dulu, kan gampang, tinggal cek saja kemarin genangannya bagaimana. Cek semua drainasenya, benar enggak. Kurasannya dilakukan enggak, kapan terakhir dilakukan," tutur Basri.
Selanjutnya pansus banjir juga bertugas mencari penanganan masalah itu termasuk fungsi waduk, normalisasi, sodetan, hingga pompa.
"Pompa sendiri ada tiga. Penambahan pompa, peremajaan pompa, dan sistem penanganan pompa. Terlambat nyala itu masalah," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Mohamad Taufik mengklaim, partainya mendukung pembentukan pansus ini.
Dia menyatakan bahwa dirinya menjadi salah satu dari empat anggota pansus banjir yang diusulkan Fraksi Gerindra.
Alasan dia masuk pansus banjir supaya pembahasan mengenai banjir tidak keluar dari koridor yang ditetapkan.
Baca juga: Drainase Buruk hingga Persoalan Mandeknya Normalisasi Bakal Jadi Prioritas Pansus Banjir Jakarta
"Saya ingin sumbangkan pemikiran bagaimana secara komprehensif menangani banjir. Jadi jangan lari (pembahasan) dari situ," ujar Taufik.
Dalam kesempatan itu, Taufik memastikan pembahasan pansus tidak ada upaya untuk menjatuhkan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pansus juga bukan untuk memojokkan Anies Baswedan terkait bencana banjir yang terjadi di Jakarta.
"Kalau mau jatuhkan lewat pansus, sebaiknya banyak bejalar dululah," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.