DEPOK, KOMPAS.com - Manajemen Universitas Gunadarma mengakui bahwa pihaknya butuh waktu untuk menciptakan pemerataan fasilitas di seluruh kampus Gunadarma.
Sebelumnya, Senin (9/3/2020), ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma mendemonstrasi kampus mereka sendiri, menuntut perbaikan sistem.
Selain soal pembayaran kuliah, pemerataan fasilitas juga menjadi satu yang disorot.
Salah satunya, mahasiswa merasa jengah karena sejumlah sistem administrasi masih harus diisi manual di Kampus D, Margonda, Depok, Jawa Barat.
"Padahal kadang-kadang, mahasiswa sudah jauh-jauh dari kampus di Kalimalang, di Margonda tutup loketnya," ucap salah satu mahasiswa yang enggan menyebutkan namanya, Senin siang.
Baca juga: Gunadarma Jawab Demo Ribuan Mahasiswa soal Sistem Pembayaran Kuliah
Kepala Biro Adminstrasi Perencanaan dan Sistem Informasi Universitas Gunadarma, Budi Hermana menanggapi, untuk beberapa urusan memang mahasiswa harus mengurus administrasi secara manual di Depok.
"Kan tidak semua pelayanan bisa digitalisasi. Karena kan perlu konsultasi ke jurusan, kan wajar jika stafnya di Depok tapi mahasiswanya ada di Karawaci dan sebagainya," kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (10/3/2020) sore.
"Pelayanan face to face dan sebagainya kami kan tidak ada di semua lokasi. Bagian keuangan misalnya, kan hanya di Depok. Urusan keuangan kan tidak bisa diselesaikan dengan online," ia menambahkan.
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Gunadarma Demo Rektorat, Ini Tuntutan Mereka
Budi menegaskan, beberapa layanan mahasiswa di Universitas Gunadarma sudah berupa digital.
Ia menyebutkan, beberapa jenis pelayanan yang bisa diakses secara daring, semisal melacak riwayat pembayaran, melihat nilai, mendaftar sidang, dan mengajukan surat permohonan.
Ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma dari lima cabang sebelumnya berkumpul mendemonstrasi rektorat di Kampus D Gunadarma, Jalan Margonda Raya, Depok.
Mereka menuntut pihak kampus membenahi sistem perkuliahan, termasuk sistem administrasi, fasilitas kampus, hingga pembayaran kuliah.
Tuntutan paling krusial memang soal perubahan sistem cicilan pembayaran kuliah yang dirasa memberatkan mahasiswa.
Namun, di luar itu, Aliansi Mahasiswa Gunadarma juga mengajukan ragam tuntutan lain:
Transparansi anggaran