JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka Lucinta Luna dipindahkan dari Rutan Polda Metro Jaya ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta. Pemindahan dilakukan pada Jumat (6/3/2020) lalu.
"Iya benar udah dari Jumat yang lalu," kata Kasatnarkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ronaldo M Siregar saat dihubungi, Selasa (10/3/2020).
Meski sudah dipindahkan ke Rutan Pondok Bambu, Lucinta Luna masih berstatus sebagai Tahanan Polres Metro Jakarta Barat.
Baca juga: Hasil Tes Rambut: Lucinta Luna Positif Konsumsi Amfetamin
Lokasi penahanan Lucinta dipindahkan karena pemeriksaan di Satnarkoba Polres Metro Jakbar telah rampung.
"Jadi statusnya masih tahanan Satnarkoba Jakbar," ucap Ronaldo.
Polisi menangkap Lucinta Luna di salah satu apartemen di Jakarta Pusat pada Selasa (11/2/2020).
Ada tiga orang yang ikut diamankan bersama Lucinta Luna, yakni HD (35), DAA (35), dan NHAM (22).
Saat diamankan, polisi menemukan tiga butir narkoba jenis ekstasi di keranjang sampah.
Baca juga: Polisi: Lucinta Luna Konsumsi Ekstasi Selama Sebulan
Lalu, ditemukan dua jenis obat dari tas Lucinta Luna, yakni Tramadol dan Riklona. Kedunya adalah obat penenang dan masuk golongan psikotropika.
Hasil tes rambut yang dikeluarkan oleh Laboratorium BNN di Lido, Bogor, Jawa Barat, Lucinta positif menggunakan amphetamin.
Sementara hasil tes urine tiga rekan Lucinta menunjukkan negatif penggunaan narkoba.
Menurut polisi, Lucinta Luna telah mengonsumsi narkoba jenis ekstasi selama sebulan.
Baca juga: Curhat Lucinta Luna, Depresi Di-bully Berujung Konsumsi Obat Penenang
Lucinta mengaku menggunakan narkoba karena depresi. Ia mengaku tidak kuat menjadi bahan perundungan atau bully di media sosial.
"Untuk itu (perundungan) saya hanya bisa pasrah karena semua orang punya tangan. Apa pun yang kalian ketik, saya hanya manusia biasa, saya juga bisa sakit hati. Kalau saya enggak kuat saya bisa mengakhiri semua ini," kata Lucinta di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/2/2020)
"Saya berusaha menghibur kalian apa pun yang kalian anggap ke saya, membully saya. Kadang saya punya batin yang sakit tapi saya berhenti untuk menyinggung. Contohnya 'dasar kamu begini..begini..'. Saya hanya bisa jawab iya iya, iya deh kamu yang lebih baik," kata Lucinta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.