Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI: Langkah Gubernur Anies Tepat Tunda Formula E karena Virus Corona

Kompas.com - 11/03/2020, 14:15 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai, keputusan Gubernur DKI Jakarta untuk menunda ajang Formula E di Jakarta merupakan langkah yang tepat.

"Menurut saya, langkah pak Gubernur meminta penundaan penyelenggaraan Formula E di Jakarta sudah tepat. Walaupun terlambat," ucap Anggara saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/3/2020).

Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta utamanya PT Jakarta Propertindo selaku penyelenggara memang harus berani mengambil risiko penundaan tersebut.

Baca juga: Anies: Formula E Berisiko Terlalu Besar bila Dihadiri Wisatawan dari Negara Terjangkit Corona

Meski demikian, Anggara berharap agar penundaan ini tidak menimbulkan kerugian terutama dengan banyaknya dana yang telah dikeluarkan.

"Jika akhirnya penyelenggaraannya ditunda, tidak akan membawa dampak kerugian yang signifikan terhadap apa yang sudah dikeluarkan oleh Pemprov untuk persiapan penyelenggarannya yang menggunakan dana APBD," jelasnya.

"Karena dana APBD harus bisa dipertanggungjawabkan," lanjut Anggara.

Gubernur Anies sebelumnya mengatakan, balapan mobil listrik Formula E berisiko menyebarkan virus Corona atau Covid-19.

Sebab, gelaran balapan itu biasanya dihadiri wisatawan dari berbagai negara.

Baca juga: Anies: FIA Setuju Formula E di Jakarta Ditunda, Commitment Fee Tak Hangus

Karena itu, agenda Formula E yang dijadwalkan di Jakarta pada 6 Juni 2020 ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

"Formula E ini adalah sebuah kegiatan yang dihadiri oleh wisatawan internasional, risiko yang mungkin terjadi terlalu besar bagi Jakarta bila begitu banyak wisatawan datang dari negara-negara yang memiliki kasus virus Corona," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

Anies berujar, prioritas Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah keselamatan warga Jakarta di tengah merebaknya virus Corona.

Karena itu, Pemprov DKI memutuskan untuk menunda penyelenggaraan Formula E di Jakarta yang semula akan digelar pada 6 Juni 2020.

Penundaan Formula E, kata Anies, telah disetujui Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan Formula E Operations (FEO).

"Hari ini, fokus kami bukan soal Formula E. Fokus kami keselamatan warga Jakarta dari ancaman virus (corona)," kata dia.

Baca juga: Jakpro: Penundaan Formula E di Jakarta Demi Keselamatan Masyarakat Terkait Corona

Pemprov DKI Jakarta, lanjut Anies, juga tidak mengutamakan dampak ekonomi dari penyelenggaraan Formula E.

"Kami tidak ingin mengorbankan keselamatan warga demi pencapaian perekonomian. Memang Formula E ini memberikan dampak ekonomi yang besar, tapi bila punya risiko untuk warga, maka kami tunda," ucap Anies.

Adapun soal commitment fee atau biaya tanda jadi penyelenggaraan Formula E, menurut Anies, tidak hangus.

Pasalnya, penundaan tersebut akibat adanya kejadian luar biasa, yaitu merebaknya virus Corona.

"Tidak ada yang hangus. Jadi, kalau dari sisi biaya tidak ada yang hangus karena memang ini adalah force majeure," ujar Anies.

Pemprov DKI Jakarta telah membayar commitment fee Formula E 2020 sebesar 20,79 juta poundsterling atau setara Rp 360 miliar.

Biaya itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) DKI Jakarta tahun 2019.

Pemprov DKI juga sudah menganggarkan Rp 396 miliar untuk commitment fee Formula E 2021 dalam APBD tahun 2020.

Sementara itu, hingga Selasa (10/3/2020) sore, ada 27 orang yang dinyatakan pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com