Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tak akan Potong Gaji Pegawai yang Isolasi Diri karena Virus Corona

Kompas.com - 11/03/2020, 15:34 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak akan memotong gaji aparatur sipil negara (ASN) hingga pegawai kontrak yang harus mengisolasi diri saat diduga terpapar virus corona atau Covid-19.

"Seluruh jajaran BUMD (badan usaha milik daerah), ASN, maupun pekerja kontak, semua sama, tidak ada pemotongan gaji dan TKD (tunjangan kinerja daerah) bila mereka harus melakukan self quarantine," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Anies berujar, pegawai di lingkungan Pemprov DKI yang mengalami gejala terinfeksi virus corona dan atasannya harus melapor ke Dinas Kesehatan.

Baca juga: Catat, Ini 8 Rumah Sakit Rujukan Pasien Virus Corona di DKI Jakarta

Dinas Kesehatan nantinya akan memberikan instruksi khusus kepada pegawai tersebut.

"Bila Dinkes mengatakan bahwa yang bersangkutan harus melakukan pemeriksaan dan harus isolasi diri sambil menunggu hasil, maka Pemprov mewajibkan dia mengikuti semua instruksi Dinkes," kata dia.

Selama masa isolasi diri itulah, Anies memastikan, gaji dan tunjangan pegawai tersebut tidak akan dipotong.

Anies berharap kebijakan Pemprov DKI tersebut bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan swasta yang ada di Jakarta.

"Kami hanya bisa memberikan anjuran, bila ada salah satu staf, pegawai, yang ditengarai atau masuk dalam kategori orang dalam pantauan atau pasien dalam pengawasan, maka kami instruksikan bekerja di rumah dan tidak dikurangi penghasilannya," ucap Anies.

Hingga saat ini, ada 27 orang yang dinyatakan pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan, salah satu pasien positif Corona Covid-19 meninggal dunia. Pasien tersebut adalah pasien kasus 25.

"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Yuri membeberkan bahwa pasien tersebut adalah perempuan 53 tahun. Ia adalah seorang warga negara asing.

Yuri menyebutkan, Covid-19 bukan menjadi penyebab utama meninggalnya pasien kasus 25.

Baca juga: DKI Kaji Larangan Keramaian pada Maret-April

Menurut Yuri, pasien itu meninggal disebabkan sejumlah penyakit yang lebih dulu dideritanya, seperti diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun.

Hanya saja, Yuri mengakui bahwa virus corona memperburuk daya tubuh pasien.

Selain itu, dua pasien yang sebelumnya positif Covid-19 dinyatakan sembuh setelah dua kali diperiksa spesimen. Dua pasien itu, yakni pasien 06 dan pasien 14.

Tim medis memperbolehkan kedua pasien tersebut pulang ke rumah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban Sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban Sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com