Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Alokasikan Rp 54 M untuk Penanganan Corona, Komisi C DPRD Minta Ditambah

Kompas.com - 11/03/2020, 18:06 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Habib Muhammad Bin Salim menilai, anggaran yang disiapkan Pemprov DKI sebesar Rp 54 miliar untuk penanganan Virus Corona (Covid-19) di Ibu Kota tidak akan cukup.

Pemprov DKI disarankan untuk menambahkan dana pencegahan Virus Corona tersebut dari Biaya Tak Terduga (BTT) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020.

Hal ini untuk mengantisipasi jika virus Corona merebak dan menimbulkan pasien yang lebih banyak.

"Anggaran Rp 54 miliar itu baiknya ditambah kembali diambil dari BTT mengingat jumlah penduduk Jakarta yang mencapai kurang lebih 10 juta yang membutuhkan tindakan preventif," ucap Habib saat dihubungi, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Pemprov DKI Alokasikan Dana Rp 54 Miliar untuk Penanganan Corona

Ia menjelaskan, penambahan anggaran itu tak hanya disalurkan untuk pembelian alat kesehatan termasuk alat pelindung diri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu dan RSUD Cengkareng.

Dana tambahan bisa dialokasikan untuk kegiatan penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat mengenai Virus Corona.

"Dana penambahan untuk antisipatif dan perawatan bagi pasien suspect di rumah sakit di Jakarta, di samping sosialisasi langsung ke masyarakat juga membutuhkan anggaran yang cukup besar," kata dia.

Baca juga: Anies: Formula E Berisiko Terlalu Besar bila Dihadiri Wisatawan dari Negara Terjangkit Corona

Senada dengan Habib, Anggota Komisi C DPRD DKI S. Andyka setuju bila Pemprov DKI mengalokasikan kembali dana untuk pencegahan Virus Corona.

Menurut dia, Gubernur Anies dan jajarannya harus preventif dalam pencegahan agar Virus Corona tak meluas ke masyarakat.

Untuk itu, Ia meminta Pemprov DKI untuk pengadaan seperti cairan antiseptic yang disediakan di ruang umum untuk masyarakat dan di lingkungan sekolah.

"Pengadaan cairan antiseptic, sabun, dan sebagainya di sekolah yang jumlahnya ribuan ini, agar siswanya bisa menjaga kebersihan. Lalu apakah air bersih di sekolah memadai untuk cuci tangan?" ujarnya.

Baca juga: Dua Pasien Baru Positif Covid-19 di RSUP Persahabatan Baru Pulang dari Korea

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan anggaran sebesar Rp 54 miliar untuk penanganan dan pencegahan Virus Corona di DKI Jakarta.

Anggaran ini diambil dari APBD yang disebut BTT.

"Rp 54 miliar untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang semula tidak teralokasi di SKPD masing-masing. Dalam hal ini utamanya adalah Dinkes," ucap Kepala Tim Tanggap Covid-19 DKI Jakarta Catur Laswanto di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, Rp 54 miliar dianggarkan untuk pelaksanaan tugas kesehatan termasuk pembelian alat pelindung diri (APD).

"APD alat pelindung diri, aspek klinis pelayanan dalam gedung yang memang sudah dari rumah sakit. Sehingga perlu alat pelindung khusus," tutur Widya.

Kedua anggaran tersebut untuk aspek disinfeksi dengan menggunakan cairan disinfektan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com