JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 telah menyebar luas ke berbagai negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global pada hari Rabu (11/3/2020) setelah virus corona yang pertama kali diketahui di Wuhan, China, akhir Desember 2019 lalu itu menyebar cepat ke lebih dari 100 negara dalam waktu tiga bulan.
Virus ini telah menginfeksi lebih dari 121.000 orang di Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika.
Merebaknya virus corona di lebih dari 100 negara berujung pada ditundanya perhelatan Formula E di Jakarta. Gelaran balap mobil listrik yang semula dijadwalkan pada 6 Juni 2020 itu ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Baca juga: Puji Langkah Anies Tunda Formula E karena Corona, Politisi Nasdem: Kalau Jakarta Lumpuh Bahaya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penundaan Formula E di Jakarta telah disetujui Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan Formula E Operations (FEO).
"Alhamdulillah pihak Formula E dan pihak FIA menyetujui itu sehingga hari ini kami di Jakarta dan mereka di Eropa akan bersama-sama mengumumkan bahwa Formula E bulan Juni tidak dilaksanakan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Anies berujar, Formula E di Jakarta ditunda karena berisiko menyebarkan virus corona. Sebab, gelaran balapan itu biasanya dihadiri wisatawan dari berbagai negara.
"Formula E ini adalah sebuah kegiatan yang dihadiri oleh wisatawan internasional, risiko yang mungkin terjadi terlalu besar bagi Jakarta bila begitu banyak wisatawan datang dari negara-negara yang memiliki kasus virus corona," kata dia.
Anies menyatakan, prioritas Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah keselamatan warga Jakarta di tengah merebaknya virus corona.
Baca juga: Anies: Formula E Berisiko Terlalu Besar bila Dihadiri Wisatawan dari Negara Terjangkit Corona
Pemprov DKI Jakarta, lanjut Anies, juga tidak mengutamakan dampak ekonomi dari penyelenggaraan Formula E.
"Kami tidak ingin mengorbankan keselamatan warga demi pencapaian perekonomian. Memang Formula E ini memberikan dampak ekonomi yang besar, tapi bila punya risiko untuk warga, maka kami tunda," ucap Anies.
Pemprov DKI Jakarta diketahui telah membayar commitment fee atau biaya tanda jadi penyelenggaraan Formula E di Jakarta pada 2020 sebesar 20,79 juta poundsterling atau setara Rp 360 miliar.
Biaya itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) DKI Jakarta tahun 2019.
Pemprov DKI juga sudah menganggarkan Rp 396 miliar untuk commitment fee Formula E 2021 dalam APBD tahun 2020.
Baca juga: Anies: FIA Setuju Formula E di Jakarta Ditunda, Commitment Fee Tak Hangus
Sebab, Formula E di Jakarta direncanakan akan digelar lima tahun berturut-turut dari 2020 sampai 2024.
Anies menyatakan, commitment fee Formula E yang sudah dibayarkan tidak hangus.
Alasannya, gelaran balap mobil listrik itu ditunda akibat adanya wabah virus corona yang merupakan kejadian luar biasa.
"Tidak ada yang hangus. Jadi, kalau dari sisi biaya tidak ada yang hangus karena memang ini adalah force majeure," ujar Anies.
Formula E tidak hanya ditunda di Jakarta. Beberapa negara telah menunda gelaran tersebut yang sudah direncanakan di salah satu kota mereka.
Terbaru, penyelenggara ajang balap Formula E mengumumkan penundaan untuk seri balap di Roma, Italia.
Formula E Roma E-Prix menjadi ajang motorsport kesekian yang terkena dampak dari makin meluasnya dampak wabah virus corona di dunia.
Baca juga: PSI: Langkah Gubernur Anies Tepat Tunda Formula E karena Virus Corona
Seri balap Formula E di Roma seharusnya berlangsung 4 April mendatang.
Roma menjadi kota tuan rumah Formula E kedua yang mengalami penundaan jadwal balapan setelah Sanya, China. Italia memang jadi salah satu negara di luar China dengan kasus virus corona terbanyak.
Selain seri balap Formula E di Sanya dan Roma, event motorsport lainnya yang juga mengalami penundaan atau pembatalan sebagai dampak dari virus corona adalah seri balap Formula 1 di Shanghai, China; seri MotoGP Qatar dan Thailand, dan seri pembuka musim balap Super Formula di Suzuka, Jepang.
Sementara itu, penyelenggara balap Formula 1 Bahrain telah menghentikan penjualan tiket sementara sambil memantau situasi.
Di Indonesia, jumlah kasus positif penyakit Covid-19 mencapai 34 kasus hingga Rabu sore kemarin.
Namun, berdasarkan perkembangan informasi dari Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dua orang yang sebelumnya dirawat dinyatakan negatif Covid-19.
Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Anies Bentuk Tim Peninjau Izin Kegiatan di Jakarta
Dua orang yang dinyatakan negatif, yaitu pasien 06 dan pasien 14.
Pasien 06 dan pasien 14 sempat diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan sebelum akhirnya dinyatakan negatif.
Selain itu, ada satu pasien positif Covid-19 meninggal dunia, yakni pasien 25. Ia merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang baru tiba di Indonesia.
"Tadi malam pukul 02.00 WIB lebih sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu siang.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Muhammad Syahril mengatakan, pasien 03 dan pasien 10 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso juga mulai pulih. Kedua pasien kini dinyatakan negatif virus corona.
Dengan demikian, total pasien yang sebelumnya terjangkit corona dan akhirnya pulih mencapai 4 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.