Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun dari Tahun Sebelumnya, Ada 51 Kasus DBD di Kabupaten Bekasi per Februari 2020

Kompas.com - 12/03/2020, 17:00 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sepanjang Januari hingga Februari 2020 ini ada 51 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bekasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny mengatakan, jumlah DBD tersebut menurun dari sebelumnya 237 jumlah kasus DBD di Kabupaten Bekasi.

“Alhamdulillah terjadi penurunan kasus dari tahun yang lalu di bulan yang sama,” ucap Sri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Ada 265 Kasus DBD di Jakarta Timur Sejak Awal 2020

Sri mendetailkan, pada tahun 2019 berjumlah 237 kasus, bulan Januari ada 85 kasus dan bulan Februari ada 152 kasus DBD.

Sementara, awal tahun 2020 ini berjumlah 51 kasus, bulan Januari ada 30 kasus dan 21 kasus DBD.

Ia mengatakan, jumlah DBD di Kabupaten awal tahun 2020 ini yang terbanyak ada di Kecamatan Setu, Kecamatan Tarumajaya dan Kecamatan Cibarusah.

Rata-rata kasus DBD di Kabupaten menyasar masyarakat dengan usia rata-rata 12 hingga 44 tahun.

Sri mengatakan, banyaknya jumlah kasus DBD ini disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, peralihan dari musim hujan ke musim panas yang kerap terjadi belakangan ini.

“Lalu kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan itu juga dapat berdampak besar (pada DBD),” ucapnya.

Oleh karena itu, untuk menekan angka DBD di Kabupaten Bekasi, Dinas Kesehatan telah melakukan upaya penanggulangan DBD.

Salah satunya dengan membentuk Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik atau juru pemantau jentik.

Kemudian, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi ke setiap puskesmas untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.

Baca juga: Tiga Kecamatan di Bekasi Disebut Paling Rawan DBD

“Kami juga gencarkan sosialisasi gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Memantau, dan Menimbun),” tambah Sri.

Sri juga meminta kepada seluruh masyarakat agar menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan.

Terutama untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Di mana sampah yang dibuang sembarangan nantinya akan menjadi tempat jentik nyamuk untuk tumbuh dan berkembang,” kata Sri.

Sri juga mengajak masyarakat Kabupaten Bekasi untuk peduli dengan gerakan masyarakat sehat sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit, termasuk DBD.

“Saya mengajak untuk seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi, untuk peduli akan Germas sehat, karena sehat dimulai dari diri kita sendiri.” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com