JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) merebak, "salam sikut" atau beradu siku sering digunakan.
Hal itu dilakukan karena cara salaman dengan berjabatan tangan tidak dianjurkan demi mencegah penularan virus melalui telapak tangan.
Salam itu pun turut digunakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat keduanya mengunjungi Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020), untuk memantau penyemprotan disinfektan.
Baca juga: Salam ala Maruf Amin, JK, dan Sri Mulyani Hindari Corona: Namaste dan Adu Sikut
Setelah memantau penyemprotan dan menjawab pertanyaan wartawan, Erick Thohir kemudian melihat pos kesehatan di stasiun tersebut.
Sementara Doni masih diwawancara wartawan. Keduanya kemudian bertemu lagi sebelum akhirnya berpisah.
Sebelum berpisah, keduanya lalu bersalaman tetapi menggunakan siku alih-alih menggunakan telapak tangan.
Cara salaman semacam itu tak hanya dilakukan Erick dan Doni.
Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan hal yang sama, beradu siku sebagai cara bersalaman. Keduanya melakukan hal itu ketika bertemu di Kantor Wapres, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis.
Gaya salaman baru itu mulai diterapkan untuk mencegah penyebaran penyakit covid-19 yang disebabkan oleh virus corona tipe 2.
Saat ini terdapat 34 kasus positif virus corona di Indoensia. Tiga dari 34 pasien tersebut dinyatakan sembuh. Satu orang dinyatakan meninggal dunia, yakni pasien kasus 25.
Masih ada dua pasien yang hasi uji lab sudah menunjukkan negatif corona. Namun, pasien 03 dan pasien 10 itu masih harus menunggu hasil uji lab kedua. Jika tetap negatif, mereka bisa dipulangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.