JAKARTA, KOMPAS.com - AT (26), mahasiswa Indonesia yang kini sedang kuliah di Korea Selatan menceritakan dampak langsung menyebarnya virus corona di negeri gingseng tersebut.
Virus corona yang menyebar sangat cepat membuat beberapa fasilitas umum di Korea Selatan mendapat perlakuan khusus.
Meski banyak fasilitas beroperasi seperti biasa, AT menceritakan perubahan yang terjadi di Korea.
Misalnya transportasi umum, AT mengatakan awalnya terjadi penurunan penumpang pasca melonjaknya warga yang terkena corona.
Baca juga: Kesembuhan 4 Pasien Covid-19, Kabar Baik di Tengah Bertambahnya Kasus Positif Corona
"Kondisi di Korea secara umum normal, fasilitas publik seperti bus dan subway tetap berjalan seperti biasa meskipun jadi berkurang keramaiannya. Pusat-pusat keramaian memang banyak dibatasi untuk pencegahan virus," ucap AT saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Bukan hanya itu, AT menyebut sehari-hari banyak orang memakai masker dan juga membawa handsanitazer, termasuk dirinya.
Beberapa agenda konser/event baik skala nasional maupun internasional juga batal atau diundur dari waktu semula.
Baca juga: Dua Pasien Diisolasi di RSPI Mengalami Gangguan Kecemasan
Hal ini disebabkan karena keadaan Korea kali ini tidak normal karena virus corona.
"Jadi banyak acara seperti konser, demonstrasi, dan kegiatan ibadah dihentikan sementara untuk mencegah kerumunan massa yang bisa memudahkan penyebaran," ucap AT.
Sejak corona melanda Korea Selatan, AT sempat khawatir soal ketersediaan makanan.
Kekhawatiran ini ditambah lagi dengan menipisnya stok makanan dengan cepat.
Tetapi, pemerintah setempat dengan cepat melakukan penanganan dengan mengendalikan stok makanan dan minuman bagi masyarakat.
"Makanan sehari-sehari masih normal. Selalu tersedia di supermarket dan pasar terdekat. Tidak ada panic buying sekarang-sekarang ini. Di awal memang sempat ada," ucap mahasiswa yang kuliah di provinsi Gyeonggi.
Baca juga: Pemprov DKI: Kasus Virus Corona Banyak Terjadi di Permukiman Tak Kumuh
Waktu kuliah yang padat dibarengi dengan olahraga dan istirahat membuat AT bersama teman-temannya kadang memesan makanan atau bumbu makanan secara online.
Cara ini juga dinilai ampuh dalam menghindari penyebaran virus corona.
"Tapi di sini jadi lebih terdorong untuk belanja online karena memang ada platform belanja online, bahkan untuk kebutuhan dapur sehari-hari termasuk sayuran segar," ucap AT.
Kecemasan dari pihak keluarga yang berada di Indonesia sempat muncul seiring berkembannya virus corona di Korea Selatan.
Saking cemasnya, AT diminta untuk segera pulang ke Indonesia.
Namun, dirinya tetap berpendiriam untuk tidak meninggalkan studinya dan tetap melanjutkannya.
"Keluarga sempat cemas lah, tadinya disuruh apa balik aja kan gitu. Tapi ya gue kan ngampus juga seperti biasa," ucap AT.
Kini, AT berharap agar wabah penyakit corona ini segera berakhir dan kehidupan kembali normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.