Di samping mencegah manipulasi, sistem BLUe disebut mampu memangkas durasi antrean.
Hal ini terbilang wajar lantaran sistem uji kir yang telah terotomatisasi dan sedikit melibatkan tenaga manusia akan bekerja lebih cepat.
"Biasa butuh 45 menitan kalau manual, karena kami gunakan alat smoke tester. Itu lama mendeteksinya, juga banyak bias, sehinggga butuh kejelian penguji," jelas Dadang.
"Sekarang tinggal masukkan alat dan lihat record-nya. Bisa menghemat waktu separuh dari waktu yang ada," ia menambahkan.
Baca juga: Pemkot Depok Luncurkan Uji Kir Berbasis Elektronik, Data Tak Bisa Dimanipulasi
Kelak, hasil uji kir baik lulus maupun tidak juga telah berbasis elektronik seluruhnya. Kalkulasi yang biasanya dikerjakan secara manual, akan dilakukan oleh komputer sehingga perhitungan akan kian cepat.
"Untuk line ini 20 menit maksimal, jika menunggu pendaftaran dan segala macam, totally butuh 1 jam saja," kata Dadang.
Di samping itu, jajaran Pemkot Depok disebut masih terus mengulik kemungkinan penerapan sistem pendaftaran daring untuk uji kir.
Apabila ini berhasil, maka durasi uji kir akan semakin ringkas karena para pemilik kendaraan bermotor tinggal datang untuk mengujikan kendaraannya.
Segala proses administrasi yang diperlukan saat pendaftaran sudah bisa dilakukan secara daring, sebelum ia datang ke lokasi uji kir.
"Kami sedang memperbaiki untuk pendaftaran online. Selama ini kan masih daftar dengan cara datang manual. Saat ini dengan BJB sedang kami coba buat sistem daftar online," pungkas Dadang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.