Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Pegadungan Rawan DBD, Ini yang Dilakukan Sudinkes Jakarta Barat

Kompas.com - 13/03/2020, 20:15 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasar data dari Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat bahwa wilayah Pegadungan merupakan kelurahan dengan angka insident rate (IR) kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi.

Namun, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini tidak mengungkap berapa jumlah warga Jakarta Barat yang terserang DBD.

Berbagai upaya telah dilakukan Sudinkes Jakbar selain memberikan penyuluhan hidup sehat dan bersih dengan rajin membuang sampah.

Baca juga: Jakbar Tertinggi Kasus DBD, Terbanyak Ada di Kecamatan Kalideres

Kristi juga mengatakan sudah melakukan larvasida atau menyebarkan jumantik pencegah nyamuk DBD secara massal.

"Di Pegadungan ada larvasida itu sudah kami gerebek untuk mematikan jentik nyamuk secara massal," ucap Kristi di Gedung Wali Kota Jakarta Barat, Kembangan, Jumat (13/2/2020).

Faktor yang membuat semakin melonjaknya angka DBD adalah air.

Menurut Kristi, masyarakat Pegadungan rata-rata membeli air yang dikemas dalam jeriken.

"Kebanyakan di sana beli air, nah biasanya dalam air itu ada telur nyamuk. Karena disana kan ada beberapa wilayah yang air masih air payau dan beli air jeriken," kata Kristi.

Baca juga: Kota Bogor Siaga 1 Demam Berdarah Dengue (DBD)

Itu sebabnya, Kristi berupaya turun langsung ke masyarakat untuk menggalakkan pencegahan terlebih dahulu.

"Kami enggak sampai ke rumah sakit, kami berusaha untuk pencegahan dulu dong terutama untuk pemberantasan sarang nyamuk dan agar masyarakat untuk sadar terkait hidup sehat," ucap Kristi.

Wilayah Pegadungan sendiri masuk dalam Kecamatan Kalideres.

Diberitakan sebelumnya, tiga kecamatan di wilayah kota administrasi Jakarta Barat sejauh ini masih menjadi tempat tertinggi kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD). Tertinggi berada di Kecamatan Kalideres.

"IR incident rate (angka kejadian) mencapai 11,7 kasus per 100.000 penduduk di Jakarta Barat. Kecamatan tertinggi kalau untuk kasus ini terjadi di kecamatan Kalideres 20,6 (per 100.000 penduduk)," ucap Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini di Gedung Wali Kota Jakarta Barat, Kembangan, Jumat (13/2/2020).

Di peringkat kedua, Kecamatan Kembangan mencatat IR 16,2 per 100.000 penduduk. Ketiga, Grogol Petamburan 12,3 per 100.000 penduduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com