DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita menyebut, saat ini telah ada 3 orang meninggal dari 288 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tercatat Pemerintah Kota Depok sejak 1 Januari 2020.
"Ada 288, yang meninggal 3. Penyebaran di semua kecamatan ada," ujar Novarita kepada wartawan pada Jumat (13/3/2020).
Ia menjelaskan, 3 dari 11 kecamatan di Depok, masuk kategori zona merah DBD, yaitu Sawangan, Pancoranmas, dan Cimanggis.
"Itu paling banyak (dijumpai kasus DBD)," kata Novarita.
Baca juga: Bupati Belu: Puluhan Warga NTT Meninggal karena DBD, Lebih Bahaya dari Corona
Torehan 288 kasus selama rentang 1,5 bulan di awal 2020 diklaim lebih rendah ketimbang torehan tahun sebelumnya.
Novarita mengatakan, pada 2019 lalu, jumlah kasus DBD di Depok sudah menyentuh angka 400 bahkan pada Januari.
"Saya belum bandingkan dengan 2019, apakah (zona merah juga di) Sawangan, Pancoranmas, dan Cimanggis," ujar dia.
Baca juga: Bupati Belu: Puluhan Warga NTT Meninggal karena DBD, Lebih Bahaya dari Corona
Ia memastikan bahwa jajarannya sudah siaga mengantisipasi kasus DBD ini, mengingat dalam skala nasional, DBD juga tengah mewabah di beberapa provinsi.
Provinsi Jawa Barat bercokol di peringkat 4 jumlah kasus DBD terbanyak dengan 1.420 kasus.
"Di akhir tahun (2019), saya sudah buat edaran terkait pencegahan ke puskesmas, Kecamatan, dan Kelurahan, untuk mengantisipasi (DBD) di awal tahun yang biasa terjadi peningkatan," kata Novarita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.