Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Liburkan Sekolah Dua Pekan Cegah Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 14/03/2020, 18:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat memutuskan meliburkan aktivitas sekolah guna mencegah potensi penularan Covid-19.

Melalui surat edaran Wali Kota Depok, Mohammad Idris bernomor 443/132-Huk/Dinkes, aktivitas belajar-mengajar di sekolah ditiadakan selama dua pekan.

“Seluruh sekolah TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTS, SMP/MA di Kota Depok, untuk meliburkan siswa dan mengganti dengan kegiatan belajar di rumah mulai tanggal 16 Maret sampai dengan 28 Maret 2020,” tulis Idris dalam surat edaran yang dia teken pada Sabtu (14/3/2020).

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah jajarannya rapat dengan Tim Crisis Center Covid-19 Pemkot Depok, Sabtu siang.

"Yang diliburkan sekolah negeri dan swasta," kata Thamrin kepada Kompas.com, Sabtu siang.

Baca juga: Sekolah di Jakarta Diliburkan Terkait Corona, Anies Imbau Pelajar Tidak Keluar Rumah

Ia mengaku akan segera mengoordinasikan langkah ini dengan jajaran Pemprov Jawa Barat. Pasalnya, operasional SMA dan SMK ada di tingkat provinsi.

"Kalau Pak Anies (Baswedan, Gubernur DKI Jakarta) bisa langsung untuk semua sekolah. Kami mohon dibahas juga ini di provinsi, jangan sampai sekolah ada yang libur ada yang tidak. SMA dan SMK kewenangan di provinsi," ia menjelaskan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya memutuskan untuk meliburkan seluruh sekolah di Ibu Kota selama dua pekan ke depan.

Kebijakan itu dilaksanakan mulai Senin (16/3/2020). Langkah itu diambil Anies untuk mencegah penularan virus corona ( Covid-19) secara meluas setelah mewabah di Jakarta.

"Kita menyadari bahwa langkah saat ini melakukan semua prosedur mengurangi interaksi antar warga. Sebab itu Pemprov DKi memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan yang ada Jakarta," ujar Anies di Balaikota, Sabtu.

Baca juga: Anies Imbau Lembaga Kursus dan Sekolah Nonformal di DKI Juga Tutup Dua Pekan

Berdasarkan data Pemprov DKI sejak awal Maret 2020, jumlah warga DKI yang masuk dalam pemantauan sudah mencapai 586 orang.

Adapun data warga DKI dalam pengawasan sudah 261 orang.

Sementara untuk positif corona yang telah diumumkan Kementerian Kesehatan sudah mencapai 69 orang.

Anies meminta kepada sekolah untuk melakukan proses belajar mengajar tanpa adanya interaksi tatap muka di sekolah.

"Penyebaran di Jakarta merata, lakukan metode (belajar) jarak jauh lakukan dengan metode digital. Tujuan sekali lagi untuk mencegah interaksi potensi terjadi penularan," katanya.

Baca juga: Anies Sebut Sebagian Tenaga Medis di Jakarta Terpapar Covid-19, tapi Tak Punya Angka Pasti

Anies mengaku telah berkoodinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menyiapkan materi pelajaran secara online sebelum adanya menetapkan untuk "merumahkan" para pelajar.

"Jajaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan materi belajar jarak jauh yang alhamdulillah karena kita sudah mengantisipasi situasi beberapa hari lalu maka persiapan akan dilakukan," paparnya.

Bahan materi untuk proses pembelajaran jarak jauh sudah siap sebelum hari Senin, untuk diaplikasikan

"Bahan-bahan untuk orang tua, guru, siswa dan kepala sekolah itu insya Allah akan siap sebelum pada hari senin," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com