JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama RS Persahabatan, Rita Rogayah mengatakan, pasien positif Covid-19 yang sempat kabur dari ruang rawat isolasi lantaran kurang menerima informasi soal Corona.
Pasien tersebut kabur karena mengaku khawatir terpapar oleh pasien positif Corona lainnya yang satu kamar dengannya.
Sebab satu kamar isolasi di RSUP Persahabatan diisi oleh dua orang pasien
“Kenapa dia tidak mau rawat? Berarti kan edukasi yang kurang, pemahaman yang kurang. Mereka merasa saya tidak apa-apa. Padahal ini kan harus dijaga,” ucap Rita di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).
Rita mengatakan, seharusnya masyarakat awam juga diberikan pengetahuan terkait virus Corona. Publik harus tahu gejala apa saja ketika terindikasi terkena virus Corona.
Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan pasien positif Corona sesuai prosedur yang berlaku.
Namun, langkah yang dilakukan pihak RS ditolak oleh pasien tersebut.
“Kalau ditanya standarnya, kami standarnya standar yang sudah baku,” ucap dia.
Baca juga: Fakta Pasien Positif Corona Kabur dari RSUP Persahabatan, Takut Tertular, Kini Diisolasi Kembali
Pasien positif covid-19 sebelumnya keluar dari RSUP Persahabatan, pekan lalu. Kini, yang bersangkutan dirawat di RS Polri Kramat Jati karena RSUP persahabatan tidak mampu mengawasi pasien itu.
Berikut rangkuman faktanya:
Kabur dibantu keluarga
Juru Bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan, pasien tersebut berjenis kelamin perempuan, warga DKI.
Baca juga: Hasil Tes Kedua Kepala PPATK Negatif Corona, Keluarga Jemput Jenazah di RSUP Persahabatan
Dia bekerja sebagai pramusaji di salah satu restoran.
Erlina mengatakan, pasien positif Covid-19 itu kabur dibantu keluarganya.
“(Pasien) tidak diizinkan (keluar ruang isolasi). Jadi kan ada pintu masuk, diam-diam dia keluar. Sudah ditunggu oleh keluarga. Kita tahu, setelah dia keluar," kata Erlina, Jumat kemarin.