Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wita, Perawat Pasien Covid-19 di RSUP Persahabatan

Kompas.com - 15/03/2020, 07:28 WIB
Dean Pahrevi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Lagi pula, kata Wita, para perawat dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) ketika masuk ruang isolasi. Rasa takut dan khawatir tertular pun menjadi hilang.

Baca juga: RSUP Persahabatan: Kecil kemungkinan Ruang Isolasi Tularkan Virus Corona

"Masuk ke ruang isolasi ke pasiennya sebelum itu kita harus memakai APD dulu sesuai prosedur kita pakai dari masker dulu terus kacamata. Habis itu kita pakai jubah kaos kaki, pakai sepatu boot nah baru kita ke pasien. Dan ke ruangan pasien itu kita juga harus menyapa dan memperkenalkan diri. Sebelum memegang pasien kita juga harus cuci tangan dulu," ujar Wita.

Tanggapan keluarga

Wita menjelaskan bahwa keluarganya sangat khawatir dengan profesinya yang harus menangani pasien Covid-19.

Pada akhirnya pihak keluarga pun memahami karena Wita kerap memberi penjelasan bahwa pekerjaannya aman untuk kesehatannya.

"Kalau keluarga sudah saya jelasin saya ngerawat pasien virus corona dari keluarga sih tidak apa-apa, yang penting jaga kesehatan terus makanan yang bergizi terus minum vitamin banyak minum air putih," ujar Wita.

Curhat dengan pasien

Bagi Wita, menjadi seorang perawat bukan hanya sekadar memberi obat dan pelayanan dalam hal medis saja.

Tak jarang dirinya menjadi teman curhat pasiennya, begitupun sebaliknya.

Baca juga: Dirut RS Persahabatan: Pasien Positif Corona yang Sempat Kabur Kurang Dapat Edukasi

"Curhat. Memang kita suka curhatan berdua sama pasiennya jadi lebih dekat gitu sama pasiennya. Ya tentang dia (ada yang) jalan-jalan ke Eropa terus gitu-gitu, dia ketemu orang orang, gimana di sana," ujar Wita.

Hal itu dilakukan Wita agar bisa membuat pasien tidak tertekan dengan penyakit yang diderita.

"Kita tanya-tanya keluhan pasien terus dia berasal dari mana kenapa bisa dapat keluhan seperti ini, dia jalan-jalan kemana. Semua kita tanya ke pasien dan pasiennya juga jawab dengan baik," ujar Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com