Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimnya Petugas dan Alat Pengukur Suhu Tubuh Jadi Faktor Penumpukan Penumpang di Stasiun Bogor

Kompas.com - 16/03/2020, 11:43 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kericuhan sempat terjadi antara calon penumpang kereta rel listrik (KRL) dengan petugas di Stasiun Bogor, Senin (16/3/2020) pagi.

Penyebabnya, mereka tak bisa leluasa masuk karena pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberlakukan prosedur pengecekan suhu tubuh terhadap seluruh penumpang KRL sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan dan atrean panjang di area stasiun.

Terbatasnya jumlah petugas dan minimnya alat kesehatan pengukur suhu tubuh yang tak sebanding dengan jumlah penumpang ditengarai menjadi penyebab terjadinya penumpukan tersebut.

"Iya betul, sempat antre panjang pagi tadi. Kami juga sempat kewalahan saking banyaknya penumpang, sementara petugas dan alat pengukur suhu tubuh sedikit. Apalagi pagi adalah jam padat," ucap Fuad, salah satu petugas.

Baca juga: Sejumlah Orang Mengamuk Saat Antre Cek Suhu Tubuh di Stasiun Bogor

Dirinya menambahkan, prosedur pengecekan suhu tubuh dilakukan di sejumlah stasiun besar, antara lain Stasiun Bogor, Manggarai, dan Jakarta Kota.

Ia belum dapat memastikan kapan kegiatan pengecekan suhu tubuh terhadap penumpang tersebut dihentikan.

"Saya enggak tahu kapan ini (cek suhu tubuh) selesai. Kami ikuti instruksi saja," kata dia.

Sementara itu, Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa meminta maaf atas kondisi tersebut.

Meski begitu, sambung Eva, masyarakat juga harus memahami prosedur itu karena untuk kepentingan bersama.

"Cek suhu tubuh ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Kami mohon masyarakat harus paham itu. Kita juga terus lakukan antisipasi dengan membersihkan kereta menggunakan disinfektan," tutur Eva, saat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com