Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Menumpuk di Stasiun, Ini Tanggapan PT MRT Jakarta

Kompas.com - 16/03/2020, 12:49 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta memberikan penjelasan atas kejadian penumpukan penumpang di sejumlah stasiun MRT Jakarta, Senin (16/3/2020).

Calon penumpang diketahui menumpuk di stasiun karena adanya kebijakan headway 20 menit untuk setiap kedatangan kereta.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan pembatasan operasional MRT Jakarta hari ini sejalan dengan koordinasi dengan pemerintah sebelumnya untuk membatasi pergerakan di perkotaan.

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Waktu Kunjungan Tahanan Rutan Polda Metro Jaya Dibatasi

Apalagi Pemprov DKI telah mengimbau warga untuk bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah.

"Oleh karenanya, MRT Jakarta sebagaimana arahan pemerintah untuk angkutan umum di Jakarta pada hari ini sebetulnya difokuskan hanya khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan Covid-19 seperti pekerja medis, dan pelayanan publik yang memang tidak bisa dikerjakan dari rumah," ucap Kamal dalam keterangannya, Senin.

Layanan angkutan umum pada hari ini, kata dia, bukan ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor, yang sudah diimbau untuk bekerja dari rumah.

PT MRT Jakarta pun tengah melakukan evaluasi atas kejadian penumpukan di sejumlah stasiun.

Baca juga: Cegah Covid-19, Pemprov DKI Imbau Perusahaan Terapkan Kerja dari Rumah

"Kami tengah melakukan evaluasi antrean calon penumpang memasuki 4 stasiun MRT kami pagi hari ini yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete Raya dan Stasiun Dukuh Atas BNI. Sementara ini antrean di 9 stasiun MRT lainnya masih normal," jelasnya.

Sedangkan social distancing di dalam stasiun dan di dalam kereta juga sudah berjalan.

"Hasil evaluasi tersebut akan ditinjau bersama pemerintah dalam waktu dekat," tambah Kamal.

Diketahui sejumlah halte transjakarta hingga MRT Jakarta mengalami penumpukan penumpang.

Baca juga: Kisah Pengguna Transjakarta dan MRT Tembus Penumpukan Penumpang Imbas Pembatasan Operasional Transportasi Publik

Hal ini lantaran headway transjakarta dan MRT 20 menit untuk satu armada.

Selain itu, ketiga moda transportasi yakni MRT, LRT, dan transjakarta hanya akan melayani warga dari pukul 06.00 -18.00 WIB.

Untuk MRT, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengurangi jumlah kereta yang biasa melayani penumpang.

"Rangkaian MRT yang setiap hari ada 16 rangkaian akan berubah menjadi empat rangkaian," kata Anies dalam konferensi persnya yang disiarkan melalui akun Facebook Pemprov DKI, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com