Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/03/2020, 19:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat penurunan jumlah penumpang dengan angka yang cukup signifikan pada Senin (16/3/2020), ketika anjuran social distancing (pembatasan sosial) semakin gencar.

Padahal, Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba berujar bahwa perjalanan kereta rel listrik (KRL)/commuter line pada hari ini normal, yakni dengan 991 perjalanan meliputi seluruh rute.

"Dari data yang ada, pada hari Senin PT KCI normalmya melayani 1 juta hingga 1,1 juta pengguna dalam satu hari. Sementara hingga pukul 14.00 siang ini, volume pengguna hanya mencapai 350 ribu," jelas Anne melalui keterangannya pada wartawan, Senin malam.

Baca juga: Jumlah Penumpang KRL Tak Berkurang Signifikan di Tengah Isu Corona

"PT KCI memprediksi hari ini jumlah pengguna mencapai 700.000–800.000 atau 27 persen. Sepertinya bebrapa perusahaan juga sudah menerapkan anjuran work from home (kerja dari rumah)," lanjut dia.

Anne mengungkapkan, tren penurunan ini mulai tampak ketika beberapa tempat umum dan destinasi wisata ditutup.

Berita bahwa sejumlah kampus meniadakan perkuliahan secara tatap mata juga diduga memicu merosotnya jumlah penumpang.

Baca juga: Sebaran Virus Corona dan Upaya DKI Petakan Potensi Penularan di KRL

"Sejak Sabtu (14/3/2020), pengguna jasa KRL turun 32 persen, khususnya terlihat di sejumlah stasiun yang terdampak kebijakan ini," ujar Anne.

"Di Stasiun Ancol turun 59 persen, Jakarta Kota turun 38 persen, Juanda turun 25 persen, Universitas Indonesia turun 17 persen," ia menambahkan.

Anne menyatakan bahwa pihaknya menerapkan prosedur pengecekan suhu tubuh di beberapa stasiun padat penumpang, seperti Stasiun Bogor, Gondangdia, Juanda, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Tangerang, dan Rangkasbitung.

Dengan KRL tetap beroperasi normal tanpa mengurangi frekuensi perjalanan, ia berharap layanan ini dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak yang harus menggunakan transportasi publik.

"Pengguna jasa yang masih menggunakan KRL tetap dapat menjaga jarak di dalam kereta dan saling mengingatkan agar kita bersama-sama dapat meminimalisir penyebaran virus," tutup Anne.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tawuran Bersenjata Sarung Isi Batu Terjadi di Pondok Gede, 2 Remaja Diangkut Polisi Polisi

Tawuran Bersenjata Sarung Isi Batu Terjadi di Pondok Gede, 2 Remaja Diangkut Polisi Polisi

Megapolitan
Produksi Ciu di Rumahnya, Pelaku Mengaku Cari Uang untuk Makan

Produksi Ciu di Rumahnya, Pelaku Mengaku Cari Uang untuk Makan

Megapolitan
'Ngos-ngosan' Menyusuri JPO Cempaka Mas, Salah Satu yang Terpanjang di Jakarta...

"Ngos-ngosan" Menyusuri JPO Cempaka Mas, Salah Satu yang Terpanjang di Jakarta...

Megapolitan
BNN Musnahkan 1,1 Ton Sabu dan Ganja dari Sindikat Nasional-Internasional

BNN Musnahkan 1,1 Ton Sabu dan Ganja dari Sindikat Nasional-Internasional

Megapolitan
3 Pemilik Travel Umrah yang Tipu dan Telantarkan Jemaah di Arab Saudi Ditangkap

3 Pemilik Travel Umrah yang Tipu dan Telantarkan Jemaah di Arab Saudi Ditangkap

Megapolitan
Pria di Pademangan Sempat Digerebek dan Ditegur agar Berhenti Produksi Ciu, tetapi Tak Acuh

Pria di Pademangan Sempat Digerebek dan Ditegur agar Berhenti Produksi Ciu, tetapi Tak Acuh

Megapolitan
Petugas Kebersihan Temukan Mayat Perempuan Mengambang di Danau Kalideres

Petugas Kebersihan Temukan Mayat Perempuan Mengambang di Danau Kalideres

Megapolitan
Ketua RT Sebut Rumah di Pademangan Jadi Tempat Produksi Ciu sejak 2 Tahun Terakhir

Ketua RT Sebut Rumah di Pademangan Jadi Tempat Produksi Ciu sejak 2 Tahun Terakhir

Megapolitan
Prioritaskan Bagikan Takjil ke Kaum Duafa, Pengurus Masjid Istiqlal: Mudah-mudahan yang Mampu Bisa Ngalah

Prioritaskan Bagikan Takjil ke Kaum Duafa, Pengurus Masjid Istiqlal: Mudah-mudahan yang Mampu Bisa Ngalah

Megapolitan
Sederet Kerugian Amanda Setelah Namanya Diseret sebagai Pembisik Mario sampai Harus Tutup Akun Medsos

Sederet Kerugian Amanda Setelah Namanya Diseret sebagai Pembisik Mario sampai Harus Tutup Akun Medsos

Megapolitan
2 Truk Boks Kecelakaan di Tol Tangerang-Jakarta

2 Truk Boks Kecelakaan di Tol Tangerang-Jakarta

Megapolitan
Sindiran Ayah D untuk Mario dkk dalam Unggahannya: Ada yang Sedang Mengemis Simpati demi Vonis Ringan

Sindiran Ayah D untuk Mario dkk dalam Unggahannya: Ada yang Sedang Mengemis Simpati demi Vonis Ringan

Megapolitan
Diduga Ngantuk, Pengemudi Minibus Tabrak Pohon di Kemayoran dan Kakinya Terjepit

Diduga Ngantuk, Pengemudi Minibus Tabrak Pohon di Kemayoran dan Kakinya Terjepit

Megapolitan
500 Paket Sembako Bantuan Kapolri Dibagikan ke Wilayah Tangsel dan Kabupaten Tangerang

500 Paket Sembako Bantuan Kapolri Dibagikan ke Wilayah Tangsel dan Kabupaten Tangerang

Megapolitan
Kekacauan di Duren Sawit akibat Hujan Angin: Pohon Tumbang, Banjir, dan Macet

Kekacauan di Duren Sawit akibat Hujan Angin: Pohon Tumbang, Banjir, dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke