Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Jumlah Penumpang KRL Diprediksi Merosot 27 Persen

Kompas.com - 16/03/2020, 19:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat penurunan jumlah penumpang dengan angka yang cukup signifikan pada Senin (16/3/2020), ketika anjuran social distancing (pembatasan sosial) semakin gencar.

Padahal, Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba berujar bahwa perjalanan kereta rel listrik (KRL)/commuter line pada hari ini normal, yakni dengan 991 perjalanan meliputi seluruh rute.

"Dari data yang ada, pada hari Senin PT KCI normalmya melayani 1 juta hingga 1,1 juta pengguna dalam satu hari. Sementara hingga pukul 14.00 siang ini, volume pengguna hanya mencapai 350 ribu," jelas Anne melalui keterangannya pada wartawan, Senin malam.

Baca juga: Jumlah Penumpang KRL Tak Berkurang Signifikan di Tengah Isu Corona

"PT KCI memprediksi hari ini jumlah pengguna mencapai 700.000–800.000 atau 27 persen. Sepertinya bebrapa perusahaan juga sudah menerapkan anjuran work from home (kerja dari rumah)," lanjut dia.

Anne mengungkapkan, tren penurunan ini mulai tampak ketika beberapa tempat umum dan destinasi wisata ditutup.

Berita bahwa sejumlah kampus meniadakan perkuliahan secara tatap mata juga diduga memicu merosotnya jumlah penumpang.

Baca juga: Sebaran Virus Corona dan Upaya DKI Petakan Potensi Penularan di KRL

"Sejak Sabtu (14/3/2020), pengguna jasa KRL turun 32 persen, khususnya terlihat di sejumlah stasiun yang terdampak kebijakan ini," ujar Anne.

"Di Stasiun Ancol turun 59 persen, Jakarta Kota turun 38 persen, Juanda turun 25 persen, Universitas Indonesia turun 17 persen," ia menambahkan.

Anne menyatakan bahwa pihaknya menerapkan prosedur pengecekan suhu tubuh di beberapa stasiun padat penumpang, seperti Stasiun Bogor, Gondangdia, Juanda, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Tangerang, dan Rangkasbitung.

Dengan KRL tetap beroperasi normal tanpa mengurangi frekuensi perjalanan, ia berharap layanan ini dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak yang harus menggunakan transportasi publik.

"Pengguna jasa yang masih menggunakan KRL tetap dapat menjaga jarak di dalam kereta dan saling mengingatkan agar kita bersama-sama dapat meminimalisir penyebaran virus," tutup Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com