Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Operasional Transjakarta, MRT, LRT Kembali Normal, tapi Penumpang Dibatasi

Kompas.com - 16/03/2020, 20:10 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta mengembalikan jam operasional Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta, mulai Selasa (17/3/2020) besok.

Transjakarta akan beroperasi 24 jam. Angkutan malam hari (amari) kembali beroperasi.

Sementara MRT Jakarta beroperasi pada pukul 05.00-24.00 WIB, dan LRT Jakarta beroperasi pada pukul 05.00-23.00 WIB.

Meskipun demikian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, jumlah penumpang di tiga moda transportasi umum itu akan dikurangi.

Tujuannya untuk menjaga jarak antarpenumpang di dalam bus Transjakarta atau kereta MRT dan LRT demi mencegah penyebaran virus Corona.

"Akan ada pembatasan jumlah penumpang per bus dan per gerbong di setiap kendaraan umum yang beroperasi di bawah Pemprov DKI Jakarta," ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan melalui akun Facebook Pemprov DKI Jakarta, Senin (16/3/2020).

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 yang Tidak Ada Gejala Akan Diisolasi di Rumah

Selain itu, jumlah antrean penumpang di dalam halte dan stasiun juga akan dibatasi.

Pembatasan antrean tersebut, kata Anies, akan berdampak pada banyaknya antrean penumpang di luar halte dan stasiun.

Banyaknya antrean di luar halte dan stasiun dinilai lebih baik mencegah penyebaran virus corona dibandingkan banyaknya antrean di dalam halte dan stasiun.

"Antrean di luar halte, di luar stasiun, di ruang terbuka, dari diskusi dengan para ahli, mengurangi tingkat risiko penularan daripada antrean dan kepadatan dalam ruang tertutup," kata Anies.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Kasus 02: Warga Depok Please Jangan Panik

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, kapasitas angkut satu rangkaian kereta MRT yang biasanya 1.200 penumpang dikurangi menjadi 360 penumpang.

Sementara kapasitas angkut satu rangkaian kereta LRT dikurangi dari 270 penumpang menjadi 80 penumpang.

"Untuk Transjakarta, untuk articulated bus, bus gandeng, semula kapasitas 150 penumpang, maka ke depan hanya akan menampung 60 penumpang. Sementara untuk single bus, ini hanya menampung 30 penumpang dari yang biasanya 80 penumpang," ucap Syafrin.

Syafrin menyampaikan, antrean di dalam halte dan stasiun akan disamakan dengan jumlah kapasitas angkut transportasi umum yang akan tiba di halte dan stasiun.

Baca juga: Tidak Lagi Buka Layanan Screening Corona, RSUP Persahabatan Siapkan Posko Konsultasi Covid-19

Sementara itu, penumpang lainnya akan diarahkan mengantre di luar halte dan stasiun.

Petugas Dinas Perhubungan dan Satpol PP DKI Jakarta sudah dikerahkan untuk mengatur antrean penumpang di luar halte dan stasiun.

Petugas akan mengatur agar penumpang yang mengantre di luar halte dan stasiun tetap menjaga jarak demi mencegah penyebaran virus Corona yang menyebabkan penyakit covid-19.

"Jadi semuanya kami imbau untuk lencang depan satu lengan ke depan. Dengan pola ini, kami harapkan maka potensi penyebaran virus ini menjadi minimal, bahkan kita hilangkan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com