JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidaksiapan rumah sakit rujukan pemerintah di DKI Jakarta bagi warga yang hendak memeriksa Covid-19 menjadi sorotan utama pembaca Megapolitasn Kompas.com sepanjang Senin (16/3/2020).
Salah satu rumah sakit yang terlihat kewalahan menangani membludaknya pasien suspect corona adalah RSUD Pasar Minggu.
Ruang isolasi rumah sakit ini terisi penuh pasien. Beberapa pasien ada yang tak kebagian kasur sehingga terpaksa dirawat dengan kursi roda dan ada pula yang tidur di lantai.
Baca juga: Update Virus Corona di Indonesia 16 Maret: 134 Terinfeksi , 8 Sembuh, 5 Meninggal
Kondisi itu mengkhawatirkan karena masih banyak pasien suspect yang belum diketahui mereka positif atau negatif virus corona.
Jarak yang dekat bisa menularkan virus tersebut ke pasien yang sebenarnya negatif corona.
Selain kondisi rumah sakit rujukan pemerintah yang tak layak, hal lain yang menjadi sorotan pembaca adalah soal kebijakan Anies yang membatasi jam operasional transportasi publik, hingga kesaksian tiga pasien yang sembuh total dari virus ini.
Berikut rangkuman empat berita populer Megapolitan Kompas.com:
Kekhawatiran akan paparan virus corona tak hanya terjadi di ruang-ruang publik. Di kamar isolasi rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintahan pun, kekhawatiran itu tetap ada.
Bahkan, ancamannya nyata di depan mata. Hal ini terlihat dari kondisi ruang isolasi RSUD Pasar Minggu pada Minggu (15/3/2020) malam yang penuh dengan pasien suspect virus corona.
Lantaran membeludaknya pasien, satu ruangan isolasi berukuran 3x4 meter bisa diisi sampai enam orang.
Baca juga: Cerita WNI Pulang dari Negara Terjangkit Corona Lalu Periksakan Diri di RSUD Pasar Minggu
Jarak dua meter yang disebut sebagai jarak aman untuk mencegah penyebaran virus corona pun tak berlaku di ruangan ini.
Bahkan, ada beberapa pasien yang akhirnya memakai kursi roda dan tidur di lantai tanpa mendapatkan kasur.
Ini tentu bukan kondisi ideal sebuah ruang isolasi.
Lebih parahnya lagi, malam itu beberapa pasien suspect belum menjalani tes swab untuk memastikan mereka positif atau negatif virus corona.
Baca juga: Kasus Positif Corona Bertambah, Peningkatan Terbanyak di Jakarta
Sebagai rumah sakit rujukan, rumah sakit ini ternyata juga belum memiliki alat untuk tes swab.
"Katanya baru akan datang Senin ini. Jadi belum tes swab," ucap A.
A pun khawatir dirinya akan benar-benar terpapar virus corona dengan kondisi ruang isolasi yang penuh sesak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.