Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, selama masa perawatan, ketiga pasien telah bekerja sama dengan baik.
Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Pasien 01 Terus Menangis Selama Diisolasi karena Identitasnya Terbongkar
Pemerintah pun berterima kasih kepada ketiga pasien ini.
Baca selengkapnya di sini.
Beberapa pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan sudah dinyatakan sembuh.
Dua di antaranya merupakan Pasien 01 dan 02, yang merupakan ibu dan anak yang berdomisili di Depok.
Pasien 01 meminta masyarakat untuk memberi dukungan moral kepada pasien positif Covid-19 karena itulah yang mereka butuhkan agar cepat sembuh.
Baca juga: Selain Pasien 01, Pasien 03 Juga Dinyatakan Sembuh dari Covid-19 dan Bisa Pulang
Ia menyayangkan beberapa pemberitaan dan komentar segelintir orang yang terkesan menyudutkan pasien positif Covid-19.
"Saya mau mengimbau masyarakat dan media yang ada di luar untuk mendukung pasien di rumah sakit. Dukung secara moral karena penyebaran informasi yang tidak akurat yang dilakukan berbagai pihak tidak bertanggungjawab sangat mengganggu psikis kami di dalam," ujar Pasien 01 dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Pasien 01 pun mengaku merasa tertekan dengan pemberitaan negatif mengenai dirinya dan ibunya, sejak identitasnya keluar sebagai orang pertama yang positif Covid-19 di Indonesia.
Bahkan, ia mengaku terus menangis selama diisolasi di rumah sakit.
Banyak pasien lain juga takut identitasnya akan terbongkar dan diketahui oleh publik.
Baca selengkapnya di sini.
Calon penumpang kereta rel listrik (KRL) di area Stasiun Bogor, Jawa Barat, membeludak, Senin (16/3/2020) pagi ini, saat kampanye social distancing tengah gencar-gencarnya.
Antrean panjang timbul karena ada prosedur pengecekan suhu tubuh calon penumpang oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
"Utamakan keselamatan bersama. Ini (antrean) untuk cek suhu tubuh. Mohon maaf jika ada antrean di Stasiun Bogor," ujar Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba kepada Kompas.com, Senin pagi.
Baca juga: Terjadi Penumpukan di Halte Transjakarta, Social Distancing Sulit Diterapkan
Salah satu penumpang KRL dari Stasiun Bogor, Afratya, membenarkan bahwa antrean itu terjadi karena pengecekan suhu tubuh. Pagi itu, beberapa calon penumpang yang tergesa-gesa jadi naik pitam.
"Orang-orang pada ngamuk gitu, beberapa mengumpat karena jadi macet. Mungkin beberapa enggak paham bahwa pengecekan suhu tubuh ini penting. Yang mereka tahu bikin ribet, jadi pada ngoceh," ujar Afratya kepada Kompas.com, Selasa pagi.
Ia menambahkan, lantaran berpotensi ricuh, pengecekan suhu tubuh kemudian dilonggarkan.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.