Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Tiga Pasien yang Sembuh dari Covid-19, Beban Psikis dan Harapan Baru...

Kompas.com - 17/03/2020, 09:23 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia saat ini sedang berada di tengah wabah virus corona. Setidaknya sudah ada 134 pasien yang dinyatakan positif terpapar virus tersebut.

Bahkan sudah ada lima orang positif yang meninggal dunia akibat paparan virus dari Kota Wuhan, China, itu.

Namun, penyakit ini bukanlah penyakit yang tak bisa disembuhkan. Hal itu ditunjukkan oleh tiga kasus pertama di Indonesia.

Tiga perempuan ini berkesempatan menceritakan pengalaman mereka saat terpapar virus tersebut.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Pasien 01 Terus Menangis Selama Diisolasi karena Identitasnya Terbongkar

"Saya selama diisolasi, selama seminggu saya nangis terus," ujar pasien Kasus 01 dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Namun, yang membuatnya menangis bukan karena dinyatakan positif penyakit yang baru ada di dunia ini.

Yang lebih menyedihkan dari terkena corona

Ia menangis karena tekanan batin setelah identitasnya terungkap sehingga informasi simpang siur tentang dirinya beredar.

Terlebih lagi, soal pemberitaan yang tak benar mengenai dirinya dan ibunya yang merupakan pasien Kasus 02.

"Saya tahu yang dibicarakan beberapa media dan orang yang menyebarkan mengenai saya dan ibu saya dan menyerang profesi kami sebagai penari, pegiat seni, dan pejuang budaya yang selama hidup kami sekeluarga selalu berbuat apa pun yang kami bisa untuk Indonesia dalam hal seni budaya" kata pasien Kasus 01.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Kasus 02: Warga Depok Please Jangan Panik

Hal tersebut membuat kondisi psikis dari pasien Kasus 01 dan 02 menurun dan mungkin tak hanya dialami mereka, tetapi juga pasien lainnya.

Pasien Kasus 01 mengatakan, begitu namanya tersebar sebagai penderita Covid-19, ia langsung kebanjiran pesan di WhatsApp dan media sosial.

Mereka bertanya bagaimana gejala yang timbul saat terinfeksi virus tersebut. Namun, kata dia, apa yang terjadi pada dirinya membuat orang lain takut untuk memeriksakan diri.

Oleh karena itu, dia meminta semua pihak untuk menjaga privasi dan menghargai pasien yang terkena virus ini.

"Itu harus dijaga sekali. Orang luar jangan hakimi pasien positif Covid-19 dengan stigma negatif karena pasien akan jadi korban dua kali," ujar pasien Kasus 01 sambil menitikkan air mata.

Untungnya, mereka mendapatkan penanganan yang begitu baik oleh semua pihak di RSPI Sulianti Saroso. Hal itu diungkapkan oleh pasien Kasus 02.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Pasien 01: Jangan Hakimi Kami, karena Pasien Jadi Korban Dua Kali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com