JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah untuk membatasi kegiatan di luar rumah dan bekerja di rumah karena mewabahnya virus corona tak diterapkan oleh semua perusahaan di Jakarta.
Masih ada sejumlah perusahaan yang belum menerapkan kebijakan pemerintah itu sehingga para karyawan terpaksa harus keluar rumah dan menggunakan layanan transportasi umum menuju kantor.
Salah satu karyawan sebuah perusahaan swasta di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, bernama Khoiriyah (25) mengaku resah setiap berangkat ke kantor di tengah penyebaran virus corona ini.
Baca juga: Penumpang Lega, Bus Transjakarta Sepi dan Nyaman Pagi Ini
Khoiriyah selalu berangkat ke kantor menggunakan layanan transportasi moda raya terpadu (MRT).
Baginya, berangkat ke kantor merupakan kewajiban walaupun dia khawatir terinfeksi virus corona dari orang-orang yang juga turut naik transportasi umum MRT.
"Sudah pasti takut, resah, khawatir. Aku kalau naik MRT kan enggak pernah tahu siapa yang pernah kontak langsung dengan pasien (terinfeksi virus) corona atau pernah ke luar negeri. Tapi, kantor juga tidak memberikan (kebijakan) kerja di rumah," kata Khoiriyah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/3/2020).
"Makanya aku pakai masker terus, walaupun enggak menghilangkan rasa takut sepenuhnya, setidaknya bisa mengantisipasi (terinfeksi virus corona)," lanjutnya.
Baca juga: Transjakarta Operasi Normal, Tak Ada Antrean di Halte Puri Beta Ciledug Pagi Ini
Khoiriyah juga selalu membawa hand sanitizer di tasnya untuk menjaga kebersihan tangannya.
Ketika dia merasa telah menyentuh benda-benda yang diduga terpapar virus corona, seperti kursi MRT atau tombol lift, maka dia akan membersihkan tangannya menggunakan hand sanitizer.
Menurut Khoiriyah, kondisi penumpang dalam gerbong MRT yang dia tumpangi hari ini tak membeludak seperti kemarin. Tak ada antrean juga untuk masuk ke dalam stasiun.
"Lega sih karena hari ini enggak antre. Kemarin kan sempat penuh tuh (penumpang MRT), jadi sampai antre ke luar stasiun. Kondisinya juga dekat banget (antar-penumpang yang antre), aku pun khawatir, makanya langsung pesan ojek online aja," ungkap Khoiriyah.
"Hari ini, penumpang lebih sepi dari kemarin, jadi kemungkinan kontak langsung juga sedikit," sambungnya.
Baca juga: Transjakarta Batasi Jumlah Penumpang Bus
Karyawan lainnya yang masih kerja di kantor adalah Dessy. Dia terpaksa harus mengubah kebiasaannya yang selalu berangkat ke kantor menggunakan layanan bus transjakarta.
Sejak pemberlakuan kebijakan pembatasan kegiatan di luar rumah, Dessy memilih menggunakan jasa ojek online untuk berangkat ke kantor di daerah Kramat Jaya, Jakarta Pusat.
Sementara itu, rumahnya berada di daerah Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.