Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Tetapkan Lab Ini untuk Periksa Spesimen Covid-19

Kompas.com - 17/03/2020, 19:35 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menetapkan sejumlah laboratorium di Indonesia yang bisa menjadi lokasi pemeriksaan spesimen suspect Covid-19.

Untuk diketahui, Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2).

Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/182/2020 tentang Jejaring Laboratorium Pemeriksaan Covid-19 yang diterbitkan 16 Maret 2020.

Salah satu yang ditetapkan adalah Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemprov DKI Jakarta. Ada juga Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Baca juga: Atasi Corona, Indonesia Dinilai Bisa Minta Bantuan Lab dan Medis Negara Lain

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas mengatakan, Dinas Kesehatan telah bertemu pihak tiga laboratorium tersebut untuk mempersiapkan pemeriksaan covid-19 di Jakarta.

"Hari ini kami telah melakukan pertemuan dengan jejaring laboratorium yang telah ditetapkan oleh Kemenkes, yaitu ada Eijkman, Mikrobiologi UI, kemudian juga Labkesda DKI," ujar Weningtyas dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI, Selasa (17/3/2020).

Menurut Weningtyas, Dinas Kesehatan sedang berkoordinasi untuk menyiapkan prosedur (standard operational procedure/SOP) pemeriksaan di tiga laboratorium tersebut.

"Saat ini telah dilakukan koordinasi persiapan-persiapan SOP yang digunakan, kemudian masalah dari reagen, peralatan, dsb," kata Weningtyas.

Baca juga: Istri Pasien Positif Corona yang Meninggal di Solo Tunggu Hasil Tes Lab dari Unair Surabaya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengajukan izin kepada Kemenkes RI agar Pemprov DKI Jakarta bisa turut mengetes pasien yang diduga terinfeksi covid-19.

Anies mengatakan, Pemprov DKI memiliki Labkesda dengan status bio safety level dua plus yang memenuhi standar untuk menguji spesimen para suspect virus corona.

"Kami berharap pengujian tidak dilakukan terpusat di Litbangkes (Kemenkes) saja, tapi juga bisa dilakukan di Jakarta," ujar Anies, Jumat (13/3/2020).

"Saya sudah mengirimkan surat (permohonan izin) kepada Menteri Kesehatan untuk ini (pengujian di Labkesda), kami lagi menunggu keputusannya," tambah dia.

Selain labkesda, kata Anies, ada juga laboratorium milik Lembaga Eijkman dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang bisa menguji spesimen para suspect virus corona.

Anies berharap uji spesimen bisa dilakukan di tiga laboratorium tersebut.

Anies ingin Pemprov DKI diberi wewenang untuk menguji spesimen suspect virus corona demi mempercepat pencegahan penyebaran virus yang menyebabkan covid-19 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com