Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Penutupan Sekolah Dimanfaatkan Sejumlah Pelajar untuk Main Game di Warnet

Kompas.com - 19/03/2020, 09:27 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam mengantisipasi penyebaran virus corona salah satunya dengan meliburkan siswa.

Namun, siswa harus tetap belajar dan mengerjakan tugas di rumah.

Meski demikian, kenyataan di lapangan berbeda. Banyak anak-anak memilih bermain ketimbang belajar di rumah seperti yang telah dianjurkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Fakta tersebut didapat usai petugas Satpol PP Jakarta Barat melaksanakan razia di sejumlah warung internet (warnet).

Baca juga: Sekolah Ditutup 2 Pekan, Orangtua Diingatkan Awasi Anaknya Agar Tak Keluar Rumah

Berikut fakta-fakta yang terjadi saat razia tempat game online di wilayah Jakarta Barat.

Puluhan warnet dan ratusan anak terjaring razia

Kepala Satpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat mengerahkan anggotanya untuk merazia warnet.

Razia itu dilakukan siang hari, sebab banyak anak-anak yang justru asyik bermain di warnet pada saat itu.

Anak-anak yang kedapatan sedang bermain di warnet langsung diminta berhenti dan diimbau pulang ke rumah masing-masing.

Dalam sidaknya, Satpol mendatangi kurang lebih 55 warnet.Ada hampir 100 anak yang kedapatan bermain di dalam warnet itu.

"Sudah kita tertibkan. Kita sudah operasi ada 55 warnet, ada sekitar 100 orang pelajar sudah kita imbau supaya tidak ke warnet, supaya belajar di rumah sama orangtua," ucap Kepala Satpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat saat dihubungi, Rabu (18/3/2020).

Baca juga: Razia Warnet, Satpol PP Jakbar Temukan Pelajar SD dan SMP Asyik Main

Mereka yang dirazia kebanyakan pelajar SD dan SMP. Satpol PP kemudian menasihati mereka untuk pulang dan tidak berkeliaran di luar rumah.

Kepada petugas jaga warnet, Satpol PP juga memberi imbauan agar tetap mengawasi anak-anak yang bermain pada jam sekolah.

Ke warnet jika butuh

Tamo mengingatkan para pelajar untuk meminimalisir aktivitas di luar rumah. Mereka boleh pergi ke warnet jika ingin mengerjakan tugas sekolah atau mencetak tugas.

"Kalau anak-anak bisa membuktikan dia membawa bahan-bahan buku, umpama disuruh guru mengerjakan tugas melalui internet lalu datang ke warnet kerjain dan harus print, tidak mengapa," ucap Tamo.

Namun, mereka harus segera pulang ke rumah begitu selesai mengerjakan tugas sekolah di warnet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com