Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus 03 Lega Ketika Dinyatakan Positif Corona, Ini Alasannya...

Kompas.com - 19/03/2020, 12:34 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus 03 menceritakan pengalamannya begitu mengetahui dirinya positif Covid-19.

Dia mengaku justru lega saat diberitahu dokter RSPI Sulianti Saroso bahwa ia positif Covid-19.

Seperti dilansir dari BBC Indonesia, Kasus 03 bernama Ratri Anindjayadjati mengaku diberitahu dokter bahwa dia positif Covid-19 pada pukul 02.00 WIB.

"Itu pukul 02.00 WIB, saya dibangunin dokter dinyatakan positif, pertama saya kayak, kenapa dokter bangunin jam 02.00 pagi? Alasannya supaya tidak bikin panik," kata Ratri.

Baca juga: Curahan Hati Tiga Pasien yang Sembuh dari Covid-19, Beban Psikis dan Harapan Baru...

Setelah itu, Ratri lantas menulis laporan tersebut dan ia kirimkan ke keluarga. Kemudian ia melanjutkan tidurnya seperti semula.

Ratri mengaku lega karena akhirnya tahu penyakit yang dideritanya. Menurut dia hal ini lebih baik daripada diisolasi tetapi tidak tahu apa yang terjadi.

Terlebih dia merasa kondisi tubuhnya tidak sakit.

Ratri mengaku tak khawatir setelah dinyatakan positif Covid-19, karena ia tahu bahwa angka kesembuhan penyakit ini mencapai 98,9 persen.

Menurut dia, yang membuat mereka khawatir adalah tahu secara tiba-tiba lewat media dan rumahnya dikerubungi wartawan.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Kasus 02: Warga Depok Please Jangan Panik

"Tapi waktu tahu ibu sama adik saya positif ya saya enggak apa-apa, saya tahu mereka bakal sembuh, dan malah bagus mereka diisolasi," kata dia.

Adapun ibu dan adik Ratri merupakan dua kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Mereka bertiga berhasil sembuh setelah dua minggu lebih diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, hingga Rabu (18/3/2020) terdapat 11 kasus pasien positif virus corona atau covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

“Jumlah kasus yang sudah menjadi negatif, sudah sembuh dan bisa dipulangkan, secara akumulatif kita laporkan ada 11 kasus yang bisa dipulangkan,” ujar Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.

Sejauh ini, jumlah pasien yang positif Covid-19 bertambah menjadi 227 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com