Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyedia Jasa Musik Pesta Pernikahan Sepi Panggilan karena Corona

Kompas.com - 19/03/2020, 14:35 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Beberapa calon mempelai yang ingin melangsungkan pernikahan terpaksa harus mengundur pesta pernikahan karena pandemi Covid-19.

Hal tersebut merupakan salah satu upaya masyarakat demi mengurangi sentuhan dan pertemuan dengan orang lain agar penyebaran penyakit akibat virus corona atau SARS-CoV-2 bisa dihindari.

Namun, diundurnya beberapa pesta pernikahan tidak hanya berdampak pada keluarga calon mempelai saja, tetapi beberapa pelaku usaha di bidang acara pernikahan yang juga mau tidak mau terkena imbas.

Salah satunya jasa penyewaan musik untuk acara pesta.

Baca juga: Cegah Corona, Polisi Imbau Jangan Ada Organ Tunggal dalam Hajatan

Salah satu pemilik jasa penyedia musik, Yani Simbolon, merasakan dampak akibat pembatalan acara pernikahan tersebut. Terang saja, sudah dua acara besar diundur karena antisipasi virus corona.

Padahal, dia biasa menyediakan jasa musik khas Batak dari goddang, organ, suling berikut para penyanyinya.

"Sudah dua acara dibatalkan, tanggal 21 sama tanggal 25 dibatalkan," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (19/3/2020)

Baca juga: Cegah Corona, 16 Taman Nasional dan Wisata Alam di Indonesia Tutup

Akibatnya, Yani mengaku menerima kerugian Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000. Bahkan dia memperkirakan tidak akan ada tawaran bermusik untuk beberapa bulan kedepan.

Namun, dia tidak sepenuhnya menyesal dengan keputusan beberapa pelanggan membatalkan acara pernikahan. Menurut dia hal tersebut merupakan keputusan yang tepat.

"Sebenarnya saya mendukung penuh kok. Demi kesehatan. Dari pada terjadi apa-apa ketika pesta," jelas dia.

"Ya harapan kita buat pemerintah atas masalah ini, yaitu agar kelar dan virus-virus ini bisa hilang. Supaya bisa cepat ditemukan vaksinya dan dikasih ke masyarakat supaya masyarakat bisa lega, bisa kerja kembali," jelas dia.

Baca juga: Keluh Kesah Warga yang Tunda Pernikahan dan Ruginya Pengusaha Catering akibat Corona

Hal serupa juga dirasakan seseorang yang berinisial BA (27). Wanita yang biasa menjadi master of ceremony (MC) sekaligus penyanyi di acara pesta pernikahan juga merasakan hal yang sama.

Dia mengatakan pesanan pelanggan untuk bulan ini dan dua bulan kedepan juga sudah diundur demi menghindari virus corona.

"Semua langsung dicancel. Berturut-turut. Padahal sekali nge-MC bisa satu juta sampai satu juta setengah," kata dia.

Namun, tidak sepenuhnya penyesalan yang dia terima dari keputusan tersebut. BA tetap menilai bahwa keputusan tersebut sudah tepat.

"Enggak apa lah kalau enggak nge-MC. Saya juga sayang diri sendiri, daripada ketularan pas acara. Duit Rp 1.000.000 mah jadi enggak ada artinya kalau sudah kena," kata dia sambil sedikit tertawa.

Baca juga: Dilema Pesta Adat Pernikahan Batak di Tengah Merebaknya Virus Corona

Senada dengan BA, Effendi Pasaribu selaku orang yang menyediakan jasa sewa musik untuk acara pernikahan pun juga mengutarakan hal yang sama.

Dia rela kehilangan pesanan di tanggal 11 April mendatang dengan pemasukan Rp 5.000.000.

"Mau enggak mau kan kita harus menjaga diri kita, dari pada kita maksain acaranya tahu-tahu ada peredaran virus corona pas acara, ada ribuan orang yang datang loh. Memang  lebih baik di-cancel saja. Kesehatan jauh lebih mahal," ujar Effendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com