DEPOK, KOMPAS.com - Organisasi kemanusiaan Sekolah Relawan membentuk Kampung Siaga Covid-19 di Perumnas Beji Utara, Depok.
Langkah ini sebagai penguatan kesadaran masyarakat berbasis kampung merespons pandemi Covid-19 yang terus berekskalasi secara global, nasional, dan lokal.
Kepala Hubungan Media Sekolah Relawan, Izhar Alkhalifard menjelaskan, langkah pembentukan Kampung Siaga Covid-19 merupakan tindak lanjut atas ditetapkannya pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional.
"Dengan mengembalikan sikap gotong-royong kemasyarakatan, kami percaya masyarakat mampu meminimalkan penyebaran serta menghadapi ancaman virus Corona secara bersama-sama melalui Kampung Siaga Covid-19," ujar Izhar dalam keterangannya kepada Kompas.com, Kamis (18/3/2020).
Baca juga: Maria Penyintas Covid-19 Belajar Melukis Buang Kebosanan Selama Diisolasi
Ada beberapa program aksi yang ditempuh oleh Kampung Siaga Covid-19 di Beji.
Pertama, mereka membentuk satuan tugas siaga Covid-19 di tingkat RT dan RW.
Kedua, mereka mensterilkan fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, dan titik kumpul warga.
Kemudian, mereka menyosialisasikan pola hidup bersih dan sehat, memperkokoh sistem keamanan warga, menyusun sistem laporan kesehatan warga, hingga membuka ruang informasi “Kabar Warga” terhadap isu seputar Covid-19.
Baca juga: Pesan Ratri Anindyajati untuk Pasien Positif Covid-19: Jangan Panik, Pasti Bisa Sembuh
"Selain gerakan berbasis kampung, kami turut memberikan kontribusi terhadap petugas medis sebagai garda terdepan/frontline menangani Covid-19 di Indonesia," jelas Izhar.
"Seperti menyuplai makanan dan buah-buahan untuk frontliner di RS Fatmawati, RSUP Persahabatan, dan RSPI Sulianti Saroso, sebanyak 50 paket untuk masing-masing rumah sakit," ia menambahkan.
Wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona terus menyebar di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya.
Data yang dirilis pemerintah, Rabu (18/3/2020), sudah ada 227 kasus Covid-19 di Indonesia. Dari angka tersebut, sebanyak 11 orang sembuh dan 19 pasien meninggal.
Baca juga: Update Covid-19 di Depok: 16 Pasien dalam Pengawasan, 87 Orang Dipantau
Sementara khusus di Depok, terdapat 16 warga Depok yang saat ini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Belum ada satu pun dari 16 PDP itu yang kasusnya dinyatakan selesai.
Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga terus melejit. Senin (16/3/2020), jumlah warga Depok yang masih dipantau berjumlah 60 orang.
Selasa (17/3/2020), angka itu bertambah jadi 67 orang. Kemudian Rabu (18/3/2020), jumlahnya melonjak jadi 87 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.